WaveBoard Tampilkan Inovasi Panel Akustik untuk Perumahan dan Komersial di ARCH:ID 2025

Tangerang, Propertyandthecity.com – PT Akustika Swara Indonesia melalui brand akustiknya, WaveBoard®, menampilkan berbagai inovasi panel pengendali kebisingan pada ajang ARCH:ID 2025, pameran arsitektur berskala nasional yang digelar pada 8–11 Mei 2025 di ICE BSD City, Hall 5–7. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bersama PT CIS Exhibition, dengan mengusung tema “Performative Archipelagos”.

Kehadiran WaveBoard pada ajang ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung solusi akustik berkualitas untuk bangunan hunian, komersial, hingga studio profesional, yang sesuai dengan kebutuhan ruang urban masa kini.

“WaveBoard hadir menjawab kebutuhan masyarakat terhadap ruang yang nyaman secara akustik, baik untuk rumah tinggal, tempat usaha, hingga ruang publik. Produk kami dikembangkan khusus untuk solusi arsitektural akustik,” ujar Anggi Sinaga, Project Coordinator PT Akustika Swara Indonesia, dalam wawancara di lokasi pameran, Tangerang, (08/05/2025).

Inovasi Produk Lokal Berkualitas Internasional

WaveBoard menghadirkan beberapa produk unggulan di ARCH:ID 2025, antara lain:

• WaveBoard® iWave: Lampu panel akustik pertama di Indonesia yang berfungsi ganda sebagai lampu ruang tamu dan peredam suara.
• WaveBoard® FreeFlow: Panel diffuser berbahan kayu solid dengan empat varian warna untuk estetika interior.
• WaveBoard® Trex: Solusi panel akustik berdensitas tinggi untuk studio musik yang mampu meredam suara secara maksimal.
• WaveBoard Virtual Tour: Teknologi tur digital untuk simulasi penempatan produk akustik dalam ruang.

Material dasar yang digunakan berasal dari polyester (PET), kayu (wood), dan logam (metal). Meski sebagian besar bahan baku diimpor, proses desain, fabrikasi, pengujian, dan branding dilakukan sepenuhnya di dalam negeri.

“Kami memastikan semua produk telah melalui uji standar nasional yang ketat, termasuk di Badan Standardisasi Nasional dan ITB,” tambah Anggi.

Tantangan Regulasi dan Minimnya Edukasi Akustik

Meskipun teknologi produk terus berkembang, Anggi mengakui bahwa tantangan besar justru datang dari sisi regulasi dan edukasi publik. Ia menyoroti bahwa hingga kini, standar kebisingan nasional masih mengacu pada regulasi lama, yaitu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996, yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi urban saat ini.

Baca Juga: ARCH:ID 2025 Resmi Digelar, Hadirkan 550 Booth dan Program Kolaborasi Lintas Sektor

“Kami berharap ada pembaruan regulasi yang lebih kontekstual, mengingat kepadatan dan tingkat kebisingan saat ini jauh berbeda dibandingkan tahun 1996,” jelasnya.

WaveBoard juga aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya akustik melalui kolaborasi dengan arsitek, desainer interior, hingga akademisi. Salah satu langkah nyatanya adalah event bertajuk “Explore Acoustics Innovation” yang menjadi ajang peluncuran perdana produk mereka, serta wadah diskusi lintas sektor mengenai solusi kebisingan.

Baca Juga: Badan Bank Tanah Dorong Reforma Agraria dan Sektor Perumahan Lewat Pemanfaatan Lahan

Permintaan Pasar Meningkat, Kesadaran Mulai Tumbuh

Meski belum sepenuhnya masif, permintaan akan solusi akustik diklaim terus meningkat, baik dari segmen korporasi maupun individu. Korporasi umumnya berasal dari sektor hospitality, komersial, dan studio profesional.

Baca Juga: Persempit Penipuan, AREBI Desak Revisi Permendag Terkait Sertifikasi Broker Lekas Tuntas

Baca Juga: Menata Hunian Kota Harapan Indah, Menangkal Banjir Dengan Desain Terintegrasi

Sementara individu mulai tertarik menggunakan panel akustik untuk kebutuhan home theater atau ruang kerja pribadi yang tidak mengganggu lingkungan sekitar.

“Masyarakat sudah mulai sadar, tapi masih banyak yang belum tahu harus mulai dari mana. Kami ingin hadir sebagai partner edukasi dan solusi,” tutup Anggi. (*)