Tertarik Investasi Properti di Australia? Simak Skema dan Aturannya

Infrastruktur185 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.comPasar properti Australia semakin menarik minat investor Indonesia, terutama karena sistem kepemilikan 100% freehold, stabilitas ekonomi, serta tingginya permintaan hunian di kota-kota besar seperti Melbourne dan Sydney. Hartono Poernomo, Executive President Xavier Marks Sydney CBD, menjelaskan bahwa Australia menawarkan peluang investasi yang menarik, baik untuk hunian pribadi maupun aset sewa jangka panjang.

Langkah Awal: Menentukan Skema Pembelian Properti

Sebelum membeli properti di Australia, investor harus menentukan posisi keuangan, apakah akan menggunakan dana tunai atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jika memilih KPR, maka perlu bekerja sama dengan mortgage broker untuk menyesuaikan harga properti dengan modal yang tersedia.

Di Australia, sistem KPR bagi warga negara asing umumnya mensyaratkan uang muka sebesar 30%, sementara 70% sisanya bisa dibiayai oleh bank. Setelah menentukan anggaran, langkah berikutnya adalah memilih lokasi properti sesuai dengan tujuan investasi, apakah untuk tempat tinggal, disewakan, atau sebagai aset jangka panjang.

Menurut Hartono, perbedaan kota sangat memengaruhi harga properti. “Di Melbourne, apartemen dua kamar di CBD bisa didapatkan sekitar AUD 750.000, sedangkan di Sydney harga untuk properti serupa bisa mencapai AUD 2,5 juta,” ungkapnya.

Regulasi Properti bagi Warga Negara Asing

Bagi warga negara asing, pembelian properti di Australia memiliki aturan khusus. Salah satu syarat utama adalah hanya diperbolehkan membeli properti baru (brand new property) yang belum pernah ditempati.

Namun, ada pengecualian jika properti second-hand dibeli dengan tujuan dihancurkan dan dibangun kembali. “Kalau beli second-hand, itu harus dihancurkan dalam waktu tertentu, biasanya dalam 1 hingga 3 tahun. Jika tidak, bisa terkena penalti dari pemerintah,” jelas Hartono.

Selain itu, investor asing dapat mengajukan KPR dari bank kelas menengah (second-tier banks) seperti Rabobank, Westpac, dan Macquarie Bank. “Bank-bank besar di Australia tidak melayani KPR untuk warga asing, tetapi masih ada opsi pendanaan dengan bunga yang cukup kompetitif,” tambahnya.

READ  Kenali Ambidextrous Sales Leadership, Strategi Adaptif untuk Daya Saing Bisnis
Melbourne Jadi Destinasi Favorit Investor Indonesia

Melbourne menjadi pilihan utama bagi investor Indonesia karena berbagai faktor, termasuk banyaknya universitas ternama, biaya hidup yang relatif lebih terjangkau dibanding Sydney, serta komunitas mahasiswa yang besar. “Sekitar 50% investor Indonesia membeli properti di Melbourne, diikuti oleh Sydney (20%) dan Perth (20%), sisanya ini di kota lain (10%),” kata Hartono.

Mayoritas pembeli dari Indonesia memilih apartemen di Melbourne CBD karena lokasinya dekat dengan kampus dan pusat bisnis, sehingga memiliki permintaan sewa yang tinggi. “Untuk investasi, yang paling penting adalah harga properti tidak terlalu mahal, tetapi bisa menghasilkan rental yield yang cukup untuk menutup cicilan KPR,” tambahnya.

Selain Melbourne, kawasan Western Sydney juga mulai dilirik investor karena adanya proyek pembangunan bandara kedua Sydney yang dijadwalkan selesai pada tahun 2027. “Sekarang ini, rumah di Western Sydney masih sekitar AUD 1 jutaan, tetapi harga tanah di sana diperkirakan naik setelah bandara beroperasi,” jelasnya.

Strategi Investasi Properti yang Menguntungkan

Hartono menyoroti dua strategi utama yang bisa diterapkan oleh investor Indonesia untuk mendapatkan keuntungan maksimal:

  1. Membeli properti second-hand untuk dihancurkan dan dibangun ulang
    Strategi ini menguntungkan karena setelah direnovasi, properti bisa mengalami kenaikan nilai jual yang signifikan. “Orang Australia sangat menghargai rumah yang sudah siap huni, karena mereka tidak ingin repot dengan proses pembangunan. Jadi, setelah direnovasi, harga properti bisa naik hingga 30% dari harga beli awal,” jelasnya.

  2. Membeli house and land package dari developer terpercaya
    Dengan strategi ini, investor membeli tanah sekaligus memilih desain rumah dari developer. “Namun, sangat penting memilih developer yang kredibel agar proyek berjalan lancar dan bebas dari kendala hukum,” tambahnya.

READ  Ganti Sertifikat Tanah Lama ke Digital? Ini Langkah-Langkahnya!

Dengan permintaan properti yang terus meningkat, keterbatasan lahan, serta tingginya arus migrasi ke Australia, investasi properti tetap menjadi pilihan menarik bagi warga Indonesia yang ingin mengembangkan portofolio aset mereka di luar negeri.


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/tertarik-investasi-properti-di-australia-simak-skema-dan-aturannya/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed