Psikolog UI Ingatkan Orang Tua Waspadai Ketergantungan Anak terhadap Teknologi dan AI

Infrastruktur74 Dilihat

Jakarta, Propertyandthecity.com —Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Adityana Kasandravati Putranto, mengingatkan para orang tua agar lebih proaktif dalam membimbing anak agar tidak terjebak dalam ketergantungan terhadap teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).

Ketergantungan ini, menurutnya, dapat menghambat kemampuan anak dalam membangun hubungan sosial yang sehat, baik dengan keluarga maupun teman sebaya.

“Perkembangan teknologi saat ini memang sangat pesat, termasuk kehadiran AI yang makin dekat dengan kehidupan anak-anak. Namun, jika tidak diimbangi dengan interaksi sosial yang cukup, anak bisa tumbuh dengan keterampilan sosial yang terbatas,” ujar Adityana kepada media.

Strategi Orang Tua Cegah Ketergantungan Teknologi

Adityana menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam membangun rutinitas keluarga tanpa gangguan teknologi. Aktivitas seperti makan bersama, bermain, atau sekadar bercerita tentang hari yang dilalui menjadi dasar penting dalam memperkuat ikatan emosional anak dan keluarga.

Selain itu, orang tua dianjurkan mengajak anak melakukan kegiatan tanpa layar, seperti olahraga, berkebun, atau membuat kerajinan tangan. “Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya menyehatkan secara fisik, tapi juga memperkaya keterampilan sosial anak,” katanya.

Ia juga menyarankan agar anak lebih sering dijadwalkan untuk bertemu teman dan kerabat secara langsung. Mengikutkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, atau klub hobi juga menjadi salah satu cara efektif mendorong interaksi sosial.

Pentingnya Aturan dan Keteladanan

Lebih lanjut, Adityana menekankan pentingnya menetapkan aturan tegas dalam penggunaan perangkat digital. Salah satunya dengan menciptakan zona tanpa teknologi di rumah, seperti di ruang makan dan kamar tidur.

“Buat aturan yang jelas kapan dan berapa lama anak boleh menggunakan perangkat, misalnya tidak boleh memakai gawai saat makan atau menjelang tidur,” tambahnya.

READ  Pemerintah Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, 20.000 untuk Petani

Tak hanya membuat aturan, orang tua juga diimbau untuk menjadi panutan dalam penggunaan teknologi. “Anak akan meniru apa yang mereka lihat. Maka penting bagi orang tua untuk memberi contoh bagaimana menyeimbangkan dunia digital dan kehidupan sosial,” ujar psikolog yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis Indonesia ini sebagaimana dilansir dari antaranews (04/05/2025).

Baca Juga: Smart TV Canggih dengan Harga Terjangkau, Ini Spesifikasi Xiaomi TV A Pro Series 2026

AI Bukan Musuh, Tapi Perlu Dikendalikan

Menurut Adityana, teknologi bukanlah musuh, melainkan alat yang bisa digunakan secara positif jika diarahkan dengan benar. Salah satu contohnya adalah memanfaatkan aplikasi permainan yang bisa dimainkan bersama teman atau menggunakan video call untuk berinteraksi ketika tidak bisa bertemu langsung.

“Ajak anak untuk berdiskusi soal dampak positif dan negatif dari teknologi. Bahkan, mengenalkan mereka pada cara kerja AI bisa jadi langkah awal agar mereka memahami pentingnya keseimbangan dalam hidup digital,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya refleksi. Anak diajak merenungkan bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan sosial mereka. Dari sana, anak dapat belajar menyadari batas dan mulai membangun kontrol diri dalam menggunakan perangkat digital. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/psikolog-ui-ingatkan-orang-tua-waspadai-ketergantungan-anak-terhadap-teknologi-dan-ai/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *