Menteri PKP Minta BPS Perbarui Data Perumahan untuk Sukseskan Program 3 Juta Rumah

Jakarta, propertyandthecity.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menilai pemutakhiran data perumahan yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi kebutuhan mendesak. Data tersebut, menurutnya, akan menjadi tolok ukur sekaligus instrumen evaluasi terhadap kinerja kementeriannya dalam menjalankan Program 3 Juta Rumah.

“Data dari BPS sangat diperlukan. Untuk itu, perlu dilakukan pemutakhiran data perumahan yang ada di Indonesia,” kata Maruarar atau yang biasa disapa Ara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (27/08/2025).

Ia menekankan, BPS memiliki peran strategis karena basis data lembaga tersebut dikenal akurat dan kredibel. Informasi dari BPS, lanjutnya, bakal dijadikan dasar dalam merancang serta melaksanakan program-program perumahan.

“Saya senang karena BPS, Kemendagri, serta mitra kerja lainnya mendukung Program 3 Juta Rumah,” ujarnya.

Menteri Ara juga optimistis pemutakhiran data itu akan menghadirkan mekanisme kontrol yang lebih kuat. Menurutnya, data kuantitatif dari BPS dapat menjadi alat “check and balance” yang objektif. Ia memastikan hasilnya akan diumumkan secara transparan kepada publik.

Baca Juga: Kementerian PKP Tindak Lanjuti Aduan Warga Soal Banjir The Arthera Hill Bekasi

“Datanya akan dipublikasikan secara terbuka. Kalau tidak salah, pegawai BPS ada sekitar 20 ribu orang lebih, belum termasuk mitranya, dan tersebar di seluruh Indonesia. Itu akan membantu kami mendapatkan masukan jaringan sehingga kontrol check and balance lebih akurat dibandingkan kontrol internal dari balai-balai perumahan,” tutur Ara seperti dilansir antaranews, (27/08/2025).

Di sisi lain, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan pihaknya siap mendukung penuh Kementerian PKP. Ia menyebut BPS berkomitmen menjaga kualitas dan integritas data perumahan.

“BPS akan terus menjaga kualitas dan integritas data terkait perumahan. Kami akan mendukung penuh Kementerian PKP, dan proses pengumuman pemutakhiran data akan dilakukan secara bertahap,” kata Amalia. (*)