Dukung UMKM Naik Kelas, Menteri Maman Alirkan KUR Ke Sektor Produksi

Nasional9 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengarahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi. Langkah ini diambil untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas. 

Maman mengungkapkan, hingga 16 Juni 2025, realisasi KUR tercatat mencapai Rp 118,8 triliun. Atau 39,3 persen dari target nasional tahun ini yang dipatok sebesar Rp 300 triliun. Maman mengatakan, pihaknya bersama Komite Pembiayaan UMKM terus melakukan pengawasan ketat agar program KUR tepat sasaran.

“Ada evaluasinya dengan detail juga berkala. KUR mesti menyentuh sektor yang produktif dan para penerima juga harus sesuai kompetensi,” ujar Maman dikutip keterangan pers, di Jakarta Minggu (22/6/2025).

Baca juga : Mantan Deputi KPK Gabung PKP, Pahala Siap Bersihkan Sektor Perumahan

Tahun 2025, Pemerintah menargetkan 60 persen dari total penyaluran KUR akan disalurkan untuk sektor produksi. Sektor tersebut seperti pertanian, perikanan, industri rumah tangga, dan usaha kecil berbasis manufaktur. Fokus ini dilakukan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. “Produksi punya implikasi ekonomi yang luas. Ini bukan hanya soal konsumsi, tapi soal menciptakan nilai tambah,” tambah Maman.

Kementerian UMKM menjadi kuasa pengguna anggaran dalam pengelolaan KUR, di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dalam pelaksanaannya, lebih dari 40 bank penyalur ditugaskan mendistribusikan pembiayaan ke seluruh pelosok negeri. “Kami komit mengarahkan lebih dari separuh plafon ke sektor produksi. Prosesnya harus mudah dan tidak berbelit,” tegas Maman.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Adha Damanik, menambahkan, dari capaian KUR yang telah disalurkan, sekitar 59,9 persen atau Rp 71,1 triliun telah mengalir ke sektor produksi. Berdasarkan data Pemerintah, sekitar dua juta pelaku UMKM telah menjadi penerima manfaat hingga pertengahan Juni ini. “Alhamdulillah, sebagian besar dana KUR tersalurkan ke sektor yang memberi dampak ekonomi luas,” katanya dalam diskusi publik di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

READ  Sambangi DPR Puluhan Driver Ojol Minta Layanan Grab Ini Dihapus

Baca juga : Berkat Dukungan BRI, UMKM Madu Lokal Naik Kelas Tembus Pasar Global

Riza menegaskan, di tahun ini Pemerintah tidak hanya mengejar kuantitas penyaluran, tetapi juga kualitas. Salah satu indikatornya adalah peningkatan jumlah debitur baru serta keberhasilan UMKM melakukan graduasi, yakni bertransformasi dari penerima subsidi ke pembiayaan komersial.

Target pemerintah tahun ini adalah mencetak 2,4 juta debitur baru dan mengantar 1,1 juta UMKM menuju graduasi. Selain itu, pemerintah juga memperluas akses legalisasi dan sertifikasi agar pelaku usaha informal bisa masuk sektor formal. “Kami ingin pelaku UMKM bukan hanya jadi reseller. Mereka harus punya kapasitas produksi agar naik kelas,” kata Riza.

Capaian KUR tahun ini juga menunjukkan tren inklusif. Sekitar 51,07 persen penerimanya adalah perempuan, sementara laki-laki tercatat 48,7 persen. Ini menunjukkan bahwa pembiayaan usaha semakin menyasar kelompok strategis dan beragam. “Ini pertanda bahwa KUR makin menjangkau kelompok penting seperti perempuan pelaku usaha,” ujarnya.

Baca juga : Pemkab Sleman Catat Transaksi Pengadaan Digital Tertinggi Nasional

Dari sisi kebijakan makro, penguatan UMKM juga menjadi bagian dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Menurut Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno, Indonesia masih tertinggal dalam proporsi wirausaha produktif. “Idealnya kontribusi pelaku usaha terhadap populasi mencapai 12 sampai 15 persen. Kita baru di angka 3 sampai 3,5 persen,” ungkap Ryno, sapaannya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  Lebih Dari 50 Negara Kontak Gedung Putih Untuk Nego Tarif Resiprokal





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *