Waspada Bahaya Pembajakan Makna Buku Terjemahan Berisi Radikalisme

Nasional143 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Guru Besar UIN Siber Syekh Nurjati, Prof. Didin Nurul Rosidin mewanti-wanti, buku terjemahan bisa menjadi ladang subur lahirnya tafsir ekstrem jika tidak dikaji secara kritis.

Dikatakan, kalimat-kalimatnya tampak normatif, tak ada ajakan terang-terangan untuk berjihad atau berperang. Namun jika dibaca lebih dalam, pesan-pesan samar itu menyusup lewat padanan kata yang ditambahkan, dikaburkan, bahkan dipelintir.

“Inilah yang disebut dengan pembajakan makna,” kata Didin saat Bedah Buku Seri Tercerahkan Dalam Kedamaian, di Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC), Jawa Barat, belum lama ini.

Buku yang dibedah adalah hasil kajian BNPT bekerja sama dengan kampus, terhadap barang bukti tindak pidana terorisme, terutama yang beredar dalam bentuk terjemahan.

Baca juga : Iran Bantah Rencana Pembicaraan Nuklir Dengan Amerika Serikat

Ada yang berasal dari Timur Tengah, ditulis puluhan tahun silam, tapi masih aktif dikonsumsi kelompok tertentu di Indonesia. Di sinilah masalah bermula, saat teks asing berpindah tanpa pengawasan makna.

“Ketika kita membaca buku terjemahan, sebisa mungkin kita juga punya akses kepada buku aslinya. Karena kalau kita membaca buku ini, ada titik-titik di mana penerjemahan, tanda kutip, terjadi penyelewengan,” kata Didin.

Salah satu contohnya adalah buku Strategi Dua Lengan, yang dalam versi terjemahannya berkembang menjadi dua kali lipat lebih tebal dari aslinya. Penambahan itu bukan tanpa maksud, materi-materi baru yang disusupkan penuh dengan narasi kebencian, glorifikasi perang, dan glorifikasi konflik sektarian.

“Buku ini aslinya hanya setebal 100-an halaman tetapi setelah terbit dalam bahasa Indonesia menjadi 200 lebih. Itu bahan dari mana aja? Itu bahan suplemen pendukung termasuk kebencian-kebencian kepada kelompok-kelompok tertentu,” tambah Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi.

READ  Gelar Kirab Maung Menhan PT Pindad Berperan Aktif Dalam Modernisasi Pertahanan

Baca juga : BNI Ajak Nasabah Waspada, Jangan Pernah Berikan Kode OTP Iepada Siapa Pun

Kontranarasi terhadap buku-buku seperti ini, bukan sekadar soal membantah isinya. Tapi menyibak jebakan tafsir di balik teks. Sebab pesan-pesan radikal tak selalu hadir dalam bentuk agitasi eksplisit.

Kadang dia menyamar dalam narasi heroik, dalam ajakan kembali ke zaman khulafaur rasyidin, atau dalam glorifikasi konflik seperti di Suriah dan Yaman, yang oleh sebagian pembaca diposisikan sebagai “kiblat ketiga”.

“Orang-orang yang membacanya saking pentingnya ke Suriah itu seperti terlahir kiblat ketiga. Kiblat pertama Masjidil Aqsa, kiblat kedua Masjidil Haram. Kiblat ketiga titiknya ke Suriah yang sekarang disebut sebagai negara Suriah itu,” katanya.

Upaya BNPT dalam mendiseminasikan hasil kajian ini, menegaskan peran penting literasi dalam pencegahan terorisme. Bukan hanya membendung distribusi buku-buku radikal, tetapi juga menanamkan kesadaran membaca yang kritis. Agar masyarakat tidak terjebak pada teks yang tampak religius tapi sarat manipulasi makna.

Baca juga : Learning Farm Bikin Petani Makin Cerdas Dan Hasil Panen Melimpah

“Yang penting adalah ketika membaca buku jangan sampai kita kemudian tersesat. Inilah hal penting yang harus kita pelajari bersama,” tambah Didin.

Lewat program kajian semacam ini, BNPT tak hanya hadir sebagai lembaga yang mengurusi ancaman keamanan, tetapi juga sebagai garda depan dalam membangun ketahanan narasi. Sebab pertarungan melawan radikalisme bukan lagi soal senjata, tapi soal makna.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  BRI Liga 1 Sore Ini Singo Edan Ditantang PSS Sleman





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *