RM.id Rakyat Merdeka – Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Sidiq bersama Gubernur Jambi Al Haris melakukan kunjungan kerja ke wilayah operasional PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Group, guna meninjau kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.
Kunjungan yang berlangsung di Distrik VII PT WKS ini merupakan upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam menghadapi potensi karhutla di musim kemarau tahun 2025.
Dalam agenda tersebut, rombongan meninjau sejumlah fasilitas strategis milik PT WKS, seperti infrastruktur water intake di Desa Rukam, Situation Room untuk pemantauan titik api selama 24 jam, menara pengawas kebakaran, sarana pemadaman, hingga pusat persemaian bibit (nursery). Mereka juga menyaksikan simulasi operasional pengambilan air dan berdiskusi mengenai strategi pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan.
Baca juga : Sowan Ke Balaikota, Kaesang Dukung Gubernur Pramono Majukan Jakarta
“Program water intake yang dimiliki PT WKS sangat bagus. Kami melihat langsung bagaimana pompa-pompa besar disiapkan untuk mendukung pencegahan karhutla. Kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting. Yang utama adalah membangun kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Wamen Sulaiman Umar Sidiq.
Senada dengan itu, Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT WKS dalam pemanfaatan lahan gambut yang sebelumnya rawan terbakar menjadi kawasan yang lebih produktif.
“Kami bangga dengan upaya PT WKS yang memanfaatkan lahan gambut tidak terpakai menjadi produktif. Ini bukan hanya mengurangi risiko karhutla, tetapi juga memberi dampak ekonomi yang positif. Kami berharap langkah ini menjadi energi baru bagi pembangunan daerah,” ungkap Al Haris.
Baca juga : Ulang Tahun ke-62, Gubernur Pramono Dapat Kejutan Dari ASN Jakarta
Sebagai bagian dari komitmen pengendalian karhutla, APP Group melalui PT WKS menerapkan pendekatan Integrated Fire Management (IFM) yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, deteksi dini, dan respons cepat. Di wilayah Jambi, WKS mengerahkan 614 personel regu pemadam kebakaran (RPK), 21 anggota tim reaksi cepat (TRC), serta 100 relawan Masyarakat Peduli Api (MPA). Fasilitas pendukung seperti helikopter water bombing, perahu amfibi, pompa bertekanan tinggi, serta sistem pemantauan satelit dan drone juga disiagakan.
“Upaya kami di PT WKS mencerminkan komitmen APP Group dalam mendukung pemerintah mencegah kebakaran sejak dini. Pendekatan terpadu berbasis teknologi ini kami yakini mampu menjaga ekosistem sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan,” kata Direktur APP Group Suhendra Wiriadinata.
Selain penguatan teknis di lapangan, PT WKS juga memperkuat mitigasi karhutla melalui kerja sama dengan BMKG dalam pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Nota kesepahaman antara kedua pihak ditandatangani pada 11 Juni di Kantor Pusat BMKG, Jakarta, dengan rencana pelaksanaan penyemaian awan selama 10 hari di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan menjelang puncak musim kemarau.
Baca juga : Gandeng Baznas-Bazis, Gubernur Pram Tebus 1.315 Siswa Tertahan Di Sekolah
Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang APP Group dalam Sustainability Roadmap Vision 2030, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta perlindungan terhadap lingkungan dan masyarakat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
