VIRIDI Indonesia Perkuat Strategi Perang Dagang Global

Infrastruktur57 Dilihat

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali menghangat, menciptakan riak baru dalam aliran perdagangan global. Bagi sektor industri bahan bangunan di Indonesia, dampaknya terasa seperti gelombang yang menguji kekokohan fondasi. Di tengah situasi ini, Viridi Indonesia, perusahaan yang mengusung konsep “The New Wood”, memilih untuk tidak sekadar bertahan, tapi juga membangun ulang arah strateginya dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

Naomi Darmawan, Head of Digital Marketing Viridi Indonesia, menyebut ketegangan geopolitik kini menjadi salah satu variabel penting yang harus diperhitungkan dalam strategi bisnis.

“Eskalasi trade war antara Amerika Serikat dan China menunjukkan bahwa tensi geopolitik masih sangat memengaruhi ekonomi global. Tarif resiprokal dari Donald Trump menambah ketidakpastian, terutama bagi negara-negara yang dependent terhadap banyak impor atau ekspor ke kedua negara tersebut. Bagi kami pemain di sektor industri, situasi ini mendorong kami untuk beradaptasi cepat dan menyusun ulang strategi bisnis secaramenyeluruh,” ujarnya.

Dampaknya pun mulai dirasakan secara nyata, terutama dalam distribusi dan biaya impor bahan bangunan dari China, salah satu mitra dagang utama Indonesia.

“Dampaknya terasa oleh consumer Indonesia, terutama dalam bentuk fluktuasi harga dan pengiriman lebih lambat dibanding sebelumnya. Banyak supplier terutama dari China mulai menyesuaikan harga karena tekanan tarif dan biaya logistik yang meningkat. Kedua, dampaknya berpengaruh terhadap margin perusahaan dan kestabilan supply bahan baku untuk industri seperti kami. Tetapi ini menjadi jadi momentum bagi kami untuk memperkuat kerjasama dengan supplier lokal dan mulai eksplorasi alternatif bahan baku dari negara lain,” jelas Naomi.

Viridi Indonesia merespons kondisi ini bukan dengan menunggu badai reda, tetapi dengan memperbaiki layar dan arah perahu. Strategi diversifikasi bahan baku serta penguatan ekosistem lokal menjadi prioritas.

READ  TKPP Luncurkan Cluster Alexandrite, Rumah Dua Lantai Bergaya Eropa dengan Fasilitas Lengkap

“Viridi menghadapi kondisi ini dengan mulai mendiversifikasi sumber bahan baku. Selain itu, kami berupaya memperkuat kemitraan dengan supplier lokal dan regional. Dari sisi digital, kami juga akan meningkatkan efisiensi operasional lewat automasi pemasaran dan analytics untuk meminimalkan pemborosan material ataupun biaya,” katanya.

Naomi juga mendorong pemerintah untuk lebih aktif mendukung pelaku industri yang berorientasi pada keberlanjutan. Insentif fiskal dan kemudahan akses pendanaan hijau dinilai penting agar perusahaan seperti Viridi dapat berkembang secara kompetitif di tingkat global.

Baca Juga, BOOEMERANG PROPERTI

“Kami berharap ada kebijakan insentif bagi perusahaan Indonesia yang mengutamakan sustainability, seperti pengurangan pajak untuk penggunaan bahan ramah lingkungan atau akses lebih mudah ke pendanaan hijau. Di sisi lain, percepatan digitalisasi UMKM dan dukungan logistik juga sangat penting untuk Viridi agar bisa bersaing di pasar global,” tambahnya.

Di sisi pemasaran, Viridi menaruh fokus besar pada digital branding dan edukasi pasar. Perusahaan menyadari bahwa konsumen saat ini semakin selektif dan sadar terhadap nilai keberlanjutan.

“Viridi mengedepankan customer satisfaction, value of sustainability, dan kekuatan digital branding. Lewat kampanye digital yang mengedukasi pasar tentang pentingnya memilih material yang eco-friendly, kami menjangkau konsumen yang semakin aware tentang isu lingkungan. Kami juga menggunakan data untuk memahami perilaku consumer, dan menyesuaikan produk dan komunikasi kami supaya lebih efektif,” terang Naomi.

Bagi Viridi, krisis ini bukan akhir perjalanan, melainkan ujian ketahanan. Seperti kayu yang baik, kekuatan sejatinya baru terlihat saat diuji oleh tekanan.

“Saya berharap situasi ini bisa mendorong industri seperti Viridi untuk bertransformasi menjadi lebih resilien dan cepat beradaptasi dengan keinginan dan kebutuhan consumer. Krisis seperti ini menguji ketahanan model bisnis, dan saya percaya perusahaan yang adaptif, inovatif, dan bertanggung jawab mempunyai kemampuan untuk bertahan dan berkembang,” tutup Naomi.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/viridi-indonesia-perkuat-strategi-perang-dagang-global/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *