UBL Kukuhkan Arief Wibowo Guru Besar Ilmu Sistem Cerdas Krisis dan Kebencanaan

Nasional17 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Universitas Budi Luhur (UBL) mengukuhkan Prof. Arief Wibowo sebagai Guru Besar bidang ilmu Sistem Cerdas untuk Krisis dan Kebencanaan pada sidang terbuka Senat Universitas, di Jakarta, Kamis (12/6/2025). Dalam pidato ilmiahnya, Prof. Arief menekankan pentingnya integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, kebijakan, dan partisipasi sosial dalam menghadapi krisis dan bencana di Indonesia.

“Indonesia bukan hanya negara rawan bencana, namun juga etalase bencana dunia,” ujarnya, seraya menyoroti bahwa solusi krisis harus berakar pada kolaborasi lintas sistem dan lintas disiplin.

Prof. Arief merupakan pendiri Program Studi Manajemen Bencana S1 yang pertama di Indonesia pada 2022. Dia telah menghasilkan berbagai inovasi strategis antara lain SAR Intelligence System yang pernah membawa UBL meraih penghargaan SAR Award dari BASARNAS tahun 2023.

Baca juga : Universitas Trisakti Kukuhkan Guru Besar ke-73, Ahli Asuransi dan Angkutan Darat

Berbagai riset Prof. Arief sangat kuat pada terapan bidang ilmu sistem cerdas untuk situasi krisis maupun kebencanaan. Inovasi-inovasi tersebut menggabungkan teknologi informasi, data sains, dengan kolaborasi keilmuan lain untuk menghasilkan sistem tanggap darurat yang adaptif dan suportif untuk operasi SAR maupun kebencanaan.

“Setiap bidang ilmu dalam menjawab tantangan bencana, butuh saling kolaborasi, bukan saling mendominasi,” terangnya. 

Prof. Arief mengajak civitas akademika di perguruan tinggi terutama di UBL untuk menjadikan kampus sebagai kendaraan kolaborasi multidisipliner yang tangguh dan inklusif. Menurutnya, ilmu sosial, teknik, desain, komunikasi, dan ekonomi harus bersatu dalam membangun sistem yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga adil secara sosial.

Baca juga : AQUA Salurkan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi untuk Pesantren di Jawa Barat

Rektor Universitas Budi Luhur, Prof. Agus Setyo Budi, menyampaikan apresiasi terhadap capaian Prof. Arief. Dia menegaskan komitmen UBL untuk terus mendorong pengembangan keilmuan yang kontekstual dan berdampak langsung pada masyarakat.

READ  Erick Buka Cabang BSI Di Arab Izin Prinsip Sudah Di Tangan Target Operasi 2026

Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, juga hadir dalam pengukuhan ini bersama jajaran senat, dekanat, serta civitas UBL lainnya. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pertama, Prof. Syamsul Maarif, turut mengucapkan selamat atas pengukuhan ini. Turut hadir Sestama BASARNAS, Abdul Haris Achadi.

Baca juga : LSPR Kukuhkan Prof. Lely Sebagai Guru Besar Komunikasi Politik

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting tidak hanya bagi Prof. Arief sebagai guru besar termuda di UBL dalam usia 45 tahun, tetapi juga bagi Universitas Budi Luhur sebagai pelopor dalam kolaborasi multidisiplin ilmu terutama teknologi informasi untuk kesiapsiagaan bencana dan kedaruratan. 

“Bencana akan terus datang. Namun, jika kita berkomitmen untuk bersatu—dengan mengedepankan ilmu, teknologi, dan empati—kita bukan hanya bisa bertahan, tapi juga membentuk masa depan yang lebih tangguh dan adil,” pungkas Prof. Arief.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *