Trump Minta Takaichi Tahan Diri Soal Taiwan

Nasional5 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan menelepon Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi, Rabu (26/11/2025). Trump menyarankan Takaichi tidak memancing ketegangan dengan Beijing terkait isu kedaulatan Taiwan.

Kabar mengenai sambungan telepon teranyar Trump dengan Takaichi diberitakan Wall Street Journal (WSJ) dengan mengutip sumber dekat PM Takaichi.

WSJ memberitakan, masukan Trump kepada Takaichi bernada halus. Taipan real estate itu tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya.

Menurut sumber Reuters yang enggan disebutkan namanya, dalam telepon dengan Takaichi pada 26 November lalu, Trump menyampaikan harapannya agar Takaichi tidak semakin memperburuk hubungan dengan China. Trump hanya memberikan saran agar tensi tidak bertambah panas.

“Hubungan AS dengan China sangat baik. Begitu juga dengan Jepang. Mereka adalah sekutu kami,” bunyi pernyataan Gedung Putih dikutip dari Reuters, Kamis (27/11/2025).

Baca juga : Habis Ditelepon Trump, PM Takaichi: AS Berkawan Baik Dengan Jepang

Saat akan berangkat menuju Florida dengan Air Force One, Rabu petang (26/11/2026), Trump mengatakan, hubungan Jepang dan China kini sudah terkendali.

“Saya juga berbicara sangat baik dengan Presiden Xi dan Takaichi. Kawasan itu sudah baik-baik saja,” ucapnya.

Bagaimana respons Jepang? Kantor Perdana Menteri Jepang hanya merujuk pada keterangan resmi sebelumnya bahwa kedua pemimpin negara membahas hubungan AS-Jepang, tanpa memberikan detail tambahan.

Trump menelepon Takaichi pada 26 November setelah melakukan pembicaraan telepon terpisah dengan Presiden China Xi Jinping dan Takaichi beberapa hari sebelumnya.

Xi dan Trump berdiskusi selama hampir selama satu jam pada Senin (24/11/2025) waktu Beijing. Dalam pembicaraan itu, Xi kembali menegaskan bahwa kembalinya Taiwan ke China merupakan bagian penting dari visi Beijing.

READ  Ayah Korban Minta Keadilan, Kami Siap

Baca juga : China Dan Rusia Pamer Kemesraan Di Moskow

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih pulau tersebut. Sementara, Pemerintah Taiwan menegaskan bahwa masa depan pulau itu hanya dapat ditentukan rakyat Taiwan sendiri.

Keesokan harinya, Selasa (25/11/2025), Takaichi juga menelepon Trump. Namun tidak ada penjelasan detail mengenai pembicaraan Trump dan Takaichi selama 45 menit itu.

Pembicaraan terpisah antara Trump dengan Xi maupun Takaichi menyusul terjadinya ketegangan antara Tokyo dan Beijing, usai pernyataan Takaichi soal Taiwan pada 7 November lalu. PM perempuan pertama Negeri Sakura itu membuat pernyataan kontroversial.

Dia bilang, serangan China terhadap Taiwan bisa memicu respons militer Jepang. Ucapan Takaichi sontak memantik kemarahan Beijing.

Jepang secara geografis berjarak sekitar 100 kilometer (km) dengan Taiwan. Tokyo khawatir jika China menyerang Taiwan, hal ini bisa mengancam keamanan mereka juga.

Baca juga : Propan Komit Wujudkan Pembangunan yang Berkualitas dan Berkelanjutan

Takaichi pun melemparkan pernyataan bahwa serangan terhadap Taiwan dapat dibalas langsung oleh Jepang. Pernyataan ini membuat Beijing marah karena Takaichi dianggap provokatif.

Situasi semakin tegang karena China mengambil langkah-langkah ekonomi dan diplomatik. Di antaranya, memperingatkan warganya tidak bepergian ke Jepang, membatasi impor makanan laut dan membatalkan konser artis dari Negeri Sakura.

Semua langkah ini memicu efek ekonomi dan sosial di Jepang. Keidanren, lobi bisnis terbesar di Jepang, bahkan mendesak Pemerintah segera mengambil langkah meredakan ketegangan demi menjaga stabilitas ekonomi bilateral.

Pasalnya, wisatawan China merupakan kelompok wisatawan asing terbesar di Jepang, dengan 7,49 juta kunjungan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Mereka menghabiskan lebih dari satu miliar dolar AS per bulan pada kuartal ketiga. Menyumbang hampir 30 persen dari total pengeluaran wisatawan di Jepang.

READ  Wamenkop Satgas Perkuat Sosialisasi Tata Cara Pembentukan Kopdes Merah Putih

 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *