Tren Pasar Properti Jakarta 2026: Tumbuh Positif, Sektor Industri dan Perkantoran Jadi Motor Utama

Berita Properti74 Dilihat

HomeBabby.my.id(JAKARTA) — Tren pasar properti jakarta diperkirakan menunjukkan pertumbuhan positif pada 2026, dengan sektor industri dan perkantoran menjadi penggerak utama.

Hal ini disampaikan Leads Property Indonesia dalam Media Briefing bertajuk, “Jakarta Property Market Outlook 2026”, yang berlangsung pada 20 November 2025 di Artisan Lounge, Discovery SCBD, Jakarta.

Baca Juga: Investasi Properti Naik 7,2% Dorong Penataan Tata Ruang Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan mengenai tren dan proyeksi seluruh subsektor properti, mulai dari perkantoran, industri, hunian, hotel, hingga retail.

Menurut Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property, perbaikan struktur permintaan dan pergeseran kebutuhan tenant menjadi alasan utama mengapa pasar bergerak lebih sehat pada 2026.

“Kami melihat bahwa faktor mobilitas, efisiensi operasional, dan perubahan gaya hidup urban menjadi penggerak utama yang membentuk arah Pasar Properti Jakarta. Tahun 2026 akan menjadi fase konsolidasi sekaligus percepatan di beberapa segmen strategis,” jelas Martin.

Fakta Menarik Tren Pasar Properti Jakarta 2026

Memasuki 2026, dinamika tren pasar properti jakarta menunjukkan pola yang semakin terarah. Setiap subsektor bergerak dengan karakteristik berbeda, namun semuanya mengindikasikan fase pemulihan yang lebih solid.

Perkantoran kembali menggeliat, pasar industri mencatat lonjakan permintaan, sementara hunian dan retail beradaptasi dengan preferensi generasi baru dan pola konsumsi yang berubah cepat.

Baca Juga: Sektor Ritel Jakarta Tahan Banting: Okupansi Mal Premium Dekati 90% di Q3 2025

Menurut analisis Leads Property, konsolidasi ini menandai mulai terbentuknya struktur pasar yang lebih sehat, dengan motor pendorong yang jelas di sektor perkantoran dan industri sebelum merambat ke subsektor lainnya.

Berikut fakta menarik Tren Pasar Properti Jakarta 2026:

READ  8 Tahun Menanti Polemik Meikarta: Menteri PKP Janji Tuntaskan, Panggil James Riady!

1. Perkantoran Jakarta Menguat, SCBD Masuki Fase Landlord Market

Tren flight-to-quality terus berlanjut, dimana tenant dari luar CBD mulai pindah ke gedung perkantoran berkualitas lebih baik di pusat kota. Faktor yang paling menentukan adalah akses MRT/LRT dan fasilitas lengkap.

Permintaan ruang perkantoran diproyeksikan naik ke 75.000–85.000 m² pada 2026, sementara tarif sewa kotor stabil di Rp299.000/m²/bulan.

Minimnya pasokan baru membuat kawasan SCBD bertransisi menjadi landlord market, menguatkan posisi pemilik gedung dalam negosiasi.

Baca Juga: Harga Rumah Sekunder di Indonesia Naik 0,7% YoY, 3 Kota Ini Jadi Magnet Properti

“Transportasi massal menjadi katalis utama yang mendorong perpindahan tenant ke kawasan premium,” kata Martin.

2. Industri Jadi Motor Pertumbuhan Pasar Properti Jakarta 2026

Segmen industri diproyeksikan menjadi sektor paling dinamis pada 2026. Relokasi manufaktur asal Tiongkok yang terdampak Trump’s Tariff dan strategi China+1 memicu peningkatan kebutuhan rental factory dan lahan industri baru, mendorong permintaan hingga 190–200 hektare.

Koridor industri yang mencatat pertumbuhan signifikan meliputi:

  • Bekasi–Karawang sebagai pusat industri hi-tech,
  • Subang–Batang–Kendal sebagai klaster baru berkat Tol Trans Jawa.

Di sisi lain, tantangan tetap ada, seperti kebutuhan analisis lingkungan yang lebih mendalam dan tingginya biaya implementasi energi terbarukan.

3. Kondominium Jakarta: Generasi Muda Mendorong Pergeseran Permintaan

Permintaan kondominium diproyeksikan stabil dengan penyerapan 400–500 unit pada 2026. Generasi Milenial dan Gen Z semakin memilih hunian dekat transportasi publik dan pusat aktivitas.

Baca Juga: Pemegang Sertipikat Tanah 1961–1997, Segera Cek Ulang Tanah Anda, Lakukan Ini Sebelum Timbul Sengketa!

Segmen luxury condominium tetap menjadi pasar paling aktif, khususnya unit 3–4 kamar tidur. Harga jual diproyeksikan berada di kisaran Rp27,5–28 juta/m².

READ  Living First 2025 Hadirkan Ruang, Rasa, Rupa: Astra Property Tebar Promo Eksklusif

4. Rumah Tapak Jabodetabek Bergeser ke Segmen Premium

Pengembangan township besar kini fokus pada segmen luxury housing, meningkatkan citra kawasan dan nilai jangka panjang.

Permintaan rumah tapak diproyeksikan mencapai 11.000–12.000 unit pada 2026, dengan harga rata-rata Rp2,5–2,6 miliar per unit.

Tetapi bagi generasi muda, keterjangkauan menjadi tantangan sehingga kawasan Tenjo, Cisauk, Cikupa, dan Balaraja menjadi tujuan baru.

Tren sewa rumah di dalam kota juga meningkat karena efisiensi mobilitas.

5. Hotel Jakarta Stabil, Segmen Upper-Upscale Semakin Dominan

Tingkat hunian hotel Jakarta bertahan di level 63–64 persen, sementara ADR meningkat menjadi Rp1,5–1,6 juta.

Baca Juga: Marketing Revenue Trinland Capai Rp942 Miliar, Laba Bersih Melonjak Drastis

Pertumbuhan hotel baru akan dipimpin oleh segmen upper-upscaledan luxury, termasuk masuknya merek global seperti Andaz dan Waldorf Astoria.

Pengembangan hotel semakin mengarah ke proyek mixed-use yang memanfaatkan simpul transportasi seperti Dukuh Atas, Halim, Soetta, dan Blok M.

6. Apartemen Sewa Jakarta Naik Didukung Ekspatriat dan Wisatawan Domestik

Tingkat hunian apartemen sewa diperkirakan naik ke 65–66 persen pada 2026. Harga sewa unit stabil di USD19–20/m²/bulan.

Fleksibilitas durasi sewa—tahunan, bulanan, hingga harian—mendorong ekspansi pasar, terutama dari ekspatriat dan wisatawan domestik.

Baca Juga: 46 Tahun Vinilon Group: Akses Air Bersih Fafinesu NTT Terbangun Lewat 8,2 KM Pipa HDPE

Kawasan sewa kini berkembang tidak hanya di CBD tetapi juga di PIK, Bekasi, dan Cikarang.

7. Retail Jakarta Bertransformasi ke Experience-Oriented

Martin Samuel Hutapea
Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Leads Property, memaparkan analisis terbaru mengenai tren Pasar Properti Jakarta 2026. (Dok. Leads Property)

Pasar retail Jakarta bergerak menuju pola konsumsi berbasis pengalaman. Tingkat hunian pusat retail meningkat ke 91–92 persen, dengan tren utama:

  • brand F&B unik,
  • retail compound dengan biaya operasional rendah,
  • sport center sementara di lahan kosong,
  • masuknya brand asal Tiongkok dari berbagai kategori.
READ  Gedung Permata Bank di Bintaro Raih Sertifikat Green Building dari GBCI

Mall dalam mixed-use development menjadi yang paling sukses karena memiliki captive market bawaan.

Pendukung Tren: Permintaan Gudang dan Pabrik 2023–2025 Naik Drastis

Permintaan sewa pabrik di Jawa Barat–Banten melonjak dari 19.000 m² (2023) menjadi 81.000 m² (2025).

Permintaan gudang meningkat dari 35.000 m² menjadi 97.000 m² dalam periode yang sama.

Baca Juga: Nava Grove Sinar Mas Land Raih Empat Penghargaan Bergengsi di EdgeProp Excellence Awards 2025

Di Jawa Tengah–Timur, lonjakan bahkan mencapai 132.000 m² pada S2 2025—mencerminkan pergeseran pusat manufaktur dan perluasan jaringan produksi.

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga kePropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/tren-pasar-properti-jakarta-2026-tumbuh/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *