HomeBabby.my.id, (TANGERANG) — Tren dinding natural ekspos (natural wall exposed) kian mendominasi dunia desain interior dan arsitektur Indonesia. Gaya ini tidak hanya tampil estetik, tetapi juga merepresentasikan kejujuran material.
Namun, di balik popularitasnya, tren dinding natural ekspos ini justru sering disalahpahami oleh pelaku konstruksi dan masyarakat awam.
Baca Juga: 3 Cara Cerdas Atur Pencahayaan Rumah dengan WiZ Downlight, Nomor 2 Bikin Suasana Makin Hangat!
Fenomena ini menjadi sorotan dalam ajang arsitektur terbesar Indonesia, ARCH:ID 2025, yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Dalam acara ini, sejumlah pakar industri menyuarakan pentingnya memahami fungsi dan kekuatan material dalam penerapan estetika natural.
Tren Dinding Natural: Material Ekspos Tidak Sekadar Tampilan
Di Indonesia, masih banyak pihak yang keliru memaknai estetika alami, demikian menurut David AL, penggagas industri mortar instan di Indonesia.
Kata dia, mereka menggunakan material yang sejatinya tidak siap terekspos, seperti cat semen, wallpaper motif beton, atau acian konvensional.
Material-material ini hanya menciptakan ilusi natural, bukan kejujuran material yang sesungguhnya.
“Yang sering terjadi adalah tampilan dibuat menyerupai alami, tapi bukan dari material yang memang alami atau siap terekspos. Ini menciptakan kesan estetika yang pura-pura dan performa yang lemah,” jelas David saat hadir dalam ARCH:ID (10/5/2025), lalu.
Kesalahan penggunaan material bisa berakibat fatal. Dalam dunia konstruksi, lapisan seperti acian konvensional memang tidak didesain sebagai permukaan akhir.
Jika dipaksakan tampil, hasilnya bukan hanya secara visual kurang kuat, tetapi juga secara teknis rentan kerusakan.
“Ketika acian konvensional dipaksa tampil, itu ibarat panggung tanpa aktor yang siap. Secara teknis dia belum punya kekuatan, secara estetika dia tak punya identitas,” tambah David.
Baca Juga: Rumah Tahan Gempa: 7 Hal Ini Wajib Dicek Pada Kondisi Rumah Anda
Kesadaran ini menjadi panggilan penting bagi para arsitek dan pelaku industri bangunan untuk lebih selektif dalam memilih material ekspos yang benar-benar siap tampil dan tahan lama.
Demix NUDA, Solusi Lokal untuk Estetika Natural yang Tangguh
Menjawab tantangan tersebut, hadir Demix NUDA, sebuah produk inovatif mortar instan acian ekspos dekoratif lokal yang secara teknis dan estetis dirancang sebagai lapisan akhir. Produk ini diluncurkan secara resmi dalam instalasi bertajuk “NUDA” di ARCH:ID 2025.
Demix NUDA bukan hanya sekadar cantik dipandang, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi non-crack formulation yang membuatnya tahan terhadap retak, cuaca ekstrem, dan perubahan suhu.
“Kami percaya dinding ekspos harus jadi ekspresi desain yang utuh, bukan sekadar efek visual. Demix NUDA lahir dari pemikiran bahwa material ekspos harus kuat dari dalam, bukan hanya cantik dari luar,” kata Fitria Novita, Presiden Direktur Demix Indonesia.
Baca Juga: Inilah Alasan Altara Home Jadi Pilihan Investasi Properti Unggulan di Bekasi
Lebih dari itu, Demix NUDA menjadi representasi dari potensi material lokal yang siap bersaing dengan standar global.
Dengan warna-warna khas dan tekstur alami, produk ini menghadirkan pengalaman desain yang otentik, tangguh, dan berdaya tahan tinggi.
Arsitektur Tropis Butuh Material Natural Tanpa Kompromi

Arsitektur di Indonesia yang berada di iklim tropis menuntut penggunaan material yang kuat terhadap lembap, panas, dan perubahan cuaca.
Hal ini menuntut solusi dinding ekspos yang tidak hanya tampan secara visual, tetapi juga tangguh secara fungsional.
Demix NUDA menjawab kebutuhan ini dengan menjadi simbol kemajuan desain bangunan di Indonesia.
Baca Juga: Brand Festival INFORMA Electronics Hadirkan Diskon Hingga 50 Persen
“Kami ingin Demix NUDA menjadi simbol kemajuan, bahwa estetika natural dari material lokal bisa tampil dengan keberanian dan daya tahan yang sama seperti material global. Di tangan arsitek, ini bisa jadi bahasa desain yang limitless,” tambah Fitria.
Instalasi NUDA di ARCH:ID mengajak pengunjung menyentuh langsung tekstur dan kedalaman material, membuktikan bahwa ‘alami’ kini bisa hadir tanpa kompromi teknis. Ini bukan hanya soal desain, tetapi juga filosofi kejujuran dalam membangun.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/tren-dinding-natural-di-indonesia-estetika/