Tragedi Ambruknya Musola Pesantren Al Khoziny, 13 Santri Meninggal Dunia

Nasional37 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Musibah menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Bangunan musala berlantai empat di kompleks pesantren itu ambruk saat sedang digunakan para santri pada Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB. Sebanyak 13 santri meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi ketika aktivitas sore santri masih berlangsung di dalam gedung. Bangunan runtuh secara tiba-tiba. Struktur yang tengah dalam tahap pembangunan tambahan lantai tidak mampu menahan beban, sehingga ambruk dengan pola bertumpuk dari atas ke bawah.

Sejak awal kejadian, tim SAR gabungan, aparat keamanan, hingga relawan langsung terjun melakukan evakuasi. Proses pencarian berlangsung intensif, dimulai dengan upaya manual oleh petugas dan relawan, lalu dilanjutkan dengan penggunaan alat berat setelah kondisi semakin mendesak dan mendapat persetujuan dari pihak keluarga santri. 

Lima hari berlalu, data sementara mencatat lebih dari seratus orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Namun, jumlah korban jiwa terus bertambah dari waktu ke waktu. 

Baca juga : Hari Ini Buka Pendaftaran Calon Ketua, Golkar Bengkulu Siap Gelar Musda

Hingga Jumat (3/10/2025), Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi delapan jasad. Total korban meninggal hingga hari kelima operasi SAR mencapai 13 orang. 

Sementara itu, identifikasi awal korban tewas menyebutkan dari lima jenazah yang sudah dikonfirmasi, empat di antaranya telah dikenali oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). 

Identifikasi jenazah dilakukan secara berlapis pos mortem di Gedung Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara Surabaya. Proses ini dibarengi dengan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Di sisi lain, tim medis dan rumah sakit di sekitar Sidoarjo memberikan perawatan intensif bagi korban luka. 

“Mudah-mudahan nanti ketemu semuanya,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto kepada wartawan, Jumat (3/10/2025) sore. 

READ  MA Juga Tolak Kasasi Crazy Rich PIK Helena Lim, Tetap Dihukum 10 Tahun Penjara

Baca juga : Kisruh Di Markas PPP, Kubu Mardiono Ngajak Kubu Agus Rukun Lagi

Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menyebut, total 116 korban sudah dievakuasi sejak hari pertama operasi, Senin (29/9/2025), hingga Jumat (3/10/2025) petang. Rinciannya, 103 orang selamat dan 13 meninggal. 

“Jenazah terbaru ditemukan di sektor A3, tidak jauh dari sektor A2 yang sebelumnya menjadi lokasi evakuasi,” kata Nanang. 

Proses evakuasi masih berlangsung. Tim mengangkat puing-puing dengan alat berat di sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama. Ada pula yang mengangkat puing dengan alat manual. 

Tim SAR gabungan sempat menghentikan sementara evakuasi untuk salat Jumat. Awak media diperkenankan mengambil foto dan video. Sejumlah petugas kepolisian dan tim SAR berjaga di sekitar lokasi. Sebuah mobil ambulans terparkir di depan ponpes, lengkap dengan kasur tandu di bagian belakang. 

Baca juga : BSN Targetkan Nasabah Makin Berkah Sejahtera

Hingga sore kemarin, pembersihan material reruntuhan mencapai sekitar 50 persen. Korban mulai terlihat setelah tim berhasil memotong sebagian beton. Cahaya yang masuk ke dalam reruntuhan memberi akses visual bagi petugas untuk evakuasi. 
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *