Tiga Hal Tentang Bendungan Jatiluhur

Nasional135 Dilihat


Prof. Tjandra Yoga


Prof. Tjandra Yoga

Pemerhati Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka – Tentu kita semua mengenal bendungan Jatiluhur di Purwakarta, baik sebagai peran strategis dalam ketahanan air dan pangan nasional serta menjadi sumber air untuk irigasi, air minum, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), budi daya perikana dan juga sarana wisata serta olahraga.

Tetapi ada tiga hal lain yang menarik tentang waduk ini, yang masing-masing juga ada tiga hal di dalamnya.

Pertama, tiga nama yang berhubungan dengan waduk ini. Nama pertama adalah Prof WJ Van Blommestein, dialah pencetus ide awal pembangunan Bendungan Jatiluhur. Gagasan ini dipresentasikannya pada pertemuan tahunan Persatuan Insinyur Kerajaan Belanda di Jakarta pada tahun 1948.

Baca juga : “Dashboard” Virus Penyakit Paru

Nama kedua adalah dua nama co-designer pembangunan bendungan, yaitu Ir Sedyatmo dan konsultan Perancis Coyne et Seller.

Nama ketiga adalah dua Presiden kita. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno dan diresmikan oleh Presiden kedua Soeharto pada 26 Agustus 1967.

Kedua, ada tiga hal tentang riwayat ide awal pembangunan waduk. Ratu Wilhemina pada 17 September  1901 mengatakan bahwa Belanda mempunyai panggilan moral dan utang budi (“een eerschuld“) terhadap bangsa pribumi Hindia Belanda dan perlu melalukan tiga hal dalam kaitan trias politik, penyelengga edukasi, irigasi dan transmigrasi.

Baca juga : Dengue Dan SBM

Yang irigasi antara lain dalam bentuk pengairan, jaringan irigasi serta bendungan.

Tiga hal ketiga, ada di foto saya di bendungan jatiluhur ketika matahari terbenam ini. Foto ini menunjukkan manusia (saya), lingkungan sekitar (waduk dan hutan sekitarnya) serta di langit ada seekor burung yang terbang.

READ  Kakek 92 Tahun Ikut Lari Marathon Roma

Tiga hal inilah yang jadi konsep “One Health” atau Satu Kesehatan, yaitu Kesehatan Manusia, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Lingkungan. Konsep “One Health” harus kita kembangkan luas di negara kita, apalagi dengan kekayaan biodiversitas yang ada dan keragaman lingkungan kita.

 

Baca juga : Kecerdasan Buatan Dan Kesehatan

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI  /  Adjunct Professor Griffith University


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *