Tes Kemampuan Akademik Dimulai November, Pemda Siap Kawal Pelaksanaan

Nasional258 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk jenjang SMA/SMK sederajat mulai digelar November 2025. Banyak Pemerintah daerah (Pemda) menyatakan siap mengawal pelaksanaannya agar berjalan adil dan merata.

Pemerintan Daerah (Pemda) Jawa Timur mendukung pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat yang akan dimulai pada November 2025.

TKA merupakan instrumen asesmen akademik yang disiapkan pemerintah pusat guna mengukur capaian belajar siswa secara adil, terstandar, dan terukur.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Aries Agung Paewai mengungkapkan, pihaknya telah memetakan kesiapan infrastruktur digital di seluruh wilayah Jatim.

Selain itu, guru dan tenaga pendidik telah mengikuti pelatihan dan simulasi teknis pelaksanaan TKA di satuan pendidikan masing-masing.

“Kami sudah petakan kesiapan digital, latih guru, dan lakukan simulasi teknis,” kata Aries kepada awak media dikutip Sabtu (26/7/2025).

Baca juga : Angka Kemiskinan Masih Terkonsentrasi Di Pulau Jawa, Terendah Di Kalimantan

Untuk menjawab tantangan infrastruktur di sejumlah daerah, Dinas Pendidikan Jatim juga menyiapkan skema ujian bertahap dengan memanfaatkan laboratorium bersama dan pendampingan teknis di lapangan.

Koordinasi dengan cabang dinas dan sekolah terus diperkuat. Kerja sama juga dilakukan dengan kementerian/lembaga, pusat data dan teknologi informasi pendidikan, serta penyedia teknologi.

Aries menyebut, bahwa TKA menjadi langkah penting membangun generasi emas Indonesia 2045. “Pelaksanaan di Jawa Timur akan terus kami kawal dengan semangat gotong royong,” tambahnya.

Dukungan serupa disampaikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengatakan TKA menjadi bagian dari evaluasi pendidikan nasional yang mampu mengurangi tekanan psikologis siswa jika disosialisasikan dengan baik sejak awal.

READ  Dirjen Tata Ruang ATR/BPN Dorong Investasi Pengembangan Infrastruktur

“Murid perlu akses pendidikan berkualitas, bukan sekadar belajar,” ujarnya.

Pemprov Kalimantan Timur telah menyiapkan fasilitas Computer Assisted Test (CAT) di sekolah-sekolah dan gedung milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Fasilitas tersebut dapat digunakan hingga 100 peserta per sesi.

Baca juga : Dewas-Pimpinan KPK Gelar Rakorwas: Perkuat Sinergi, Kawal Integritas Lembaga

Dari pemerintah pusat, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin menegaskan, TKA merupakan bagian dari proses pembelajaran. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah disebutnya krusial dalam menciptakan pelaksanaan TKA yang kredibel dan adil.

“Kami apresiasi semua pihak yang mendukung TKA. Mari wujudkan TKA yang adil dan bermakna,” kata Toni.

Dia menyebut hasil TKA dapat digunakan dalam berbagai hal, termasuk seleksi masuk pendidikan tinggi, pengajuan beasiswa, hingga proses penerimaan kerja. Menurutnya, peran aktif pemda sangat dibutuhkan untuk menyukseskan asesmen pendidikan nasional.

“Dukungan pemda penting agar murid percaya pada hasil belajarnya sendiri,” ungkap Toni.

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Asrijanty menambahkan, TKA merupakan layanan pendidikan bermutu dari pemerintah. Dia menjelaskan, soal TKA untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) disusun oleh Pemda.

Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK sederajat, soal disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Agama dan Pemda.

Baca juga : Permudah Akses Kesehatan Warga Pulau Seribu, Pemprov Siagakan Kapal Ambulans

“Pemerintah tetap beri kesempatan siswa ikut TKA sesuai pilihan karier mereka,” jelas Asrijanty.

Dia berharap seluruh satuan pendidikan dapat memfasilitasi murid mengikuti TKA tanpa hambatan infrastruktur maupun administratif.

TKA disebutnya sebagai awal dari sistem asesmen yang lebih relevan dan terbuka di dunia pendidikan. Sebagai informasi, pelaksanaan TKA SMA/SMK sederajat akan dimulai secara bertahap pada November 2025.

READ  Tolong Jangan Sebut-sebut Seperti Itu...

Ujian ini bersifat opsional, tetapi dapat dimanfaatkan siswa sebagai bekal akademik untuk melanjutkan studi maupun memasuki dunia kerja. Pemerintah mendorong sekolah untuk mendukung persiapan siswa tanpa tekanan dan dengan semangat inklusif.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *