RM.id Rakyat Merdeka – Stunting masih menjadi perhatian besar di Indonesia. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, satu dari lima bayi di Indonesia mengalami stunting.
Kondisi ini muncul karena kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga di bawah 18 persen pada 2025.
Untuk itu, Human Initiative (HI) bersama berbagai pihak menggerakkan kepedulian lewat olahraga menjawab isu stunting ini.
Baca juga : Cegah Stunting, Nestlé Indonesia Gelar Program Pendampingan Gizi Di Batang
Dengan mengadakan Golf for Humanity pada 1 November 2025. Turnamen ini menjadi ajang kolaboratif yang memadukan olahraga dengan semangat sosial.
Melalui lapangan golf, para peserta dan mitra akan berkumpul membawa semangat sportivitas dan kepedulian untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia.
Vice President of Worldwide Partnership & National Development (WPND) Human Initiative Bambang Suherman mengatakan, para peserta dan mitra berkontribusi langsung dalam penguatan program peningkatan gizi anak di wilayah prioritas, seperti Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencatat angka stunting 18,1 persen atau sekitar 3.400 anak.
Setiap pukulan di lapangan hijau melambangkan harapan baru agar semakin banyak anak bisa tumbuh sehat dan kuat. Kegiatan ini juga membantu keberlanjutan program SAGITA (Sahabat Gizi Kita) yang dijalankan oleh Human Initiative.
Baca juga : Gebrakan Kalapas Baru Pangkalan Bun: Gelar Razia Perdana
Program tersebut berfokus pada peningkatan gizi ibu hamil dan balita melalui edukasi, pendampingan, serta penyediaan makanan bergizi di berbagai wilayah Indonesia.
Human Initiative bersama para mitra terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak untuk mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat sejak 2009,
Melalui Golf for Humanity, nilai kolaborasi dan kepedulian tumbuh menjadi langkah bersama untuk memperkuat masa depan generasi Indonesia.
“Stunting bukan sekadar persoalan angka, tetapi tentang masa depan anak-anak Indonesia. Mari berkolaborasi dalam kebaikan melalui solusipeduli.org dan tumbuhkan harapan bagi Indonesia bebas stunting,” kata Bambang Suherman.
Baca juga : Budayakan Hidup Sehat, PDC Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat memiliki angka stunting tertinggi, yaitu 35,3 persen atau sekitar 509 ribu anak.
“Upaya ini membutuhkan kerja sama lintas sektor, karena peningkatan gizi anak tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia kesehatan, tetapi juga bagian dari membangun masa depan bangsa yang lebih kuat,” kata Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.