Studi Tur Itu Pilihan, Tak Boleh Diintervensi

Nasional665 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Larangan studi tur oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapat kritikan dari pengusaha pariwisata. Kebijakan ini diklaim pengusaha wisata mempengaruhi kelangsungan industri wisata.

Koordinator Lapangan Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat Nana Yohana mengungkapkan kondisi ini mendorong para pekerja wisata untuk mencari pinjaman dari sumber tidak resmi.

“Kalau bicara lari ke bang emok (Bank tidak resmi), pelaku pariwisata pun jika tidak punya pekerjaan dan menganggur, akhirnya akan lari ke bang emok,” ujarnya saat menyampaikan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (23/7/2025).

Baca juga : Saleh Partaonan Daulay: Pengusaha Dan Pemerintah Harus Duduk Bareng

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusa­ha Industri Pariwisata (GIPI) Hariyadi Sukamdani. Menurut dia, kebijakan itu mempengaruhi industri pariwisata. Bahkan, kata dia, daerah lain mulai mengikuti aturan tersebut.

“Banyak kepala daerah yang mulai ikut-ikutan,” ujar Hariyadi kepada Rakyat Merdeka, Kamis (24/7/2025).

Meskipun mendapat kritik, Gubernur Dedi Mulyadi tetap keukeuh tidak akan mencabut kebijakan larangan studi tur di sekolah. Dia ingin agar kebijakannya tidak membebankan masyarakat kecil.

Baca juga : Puan: Jangan Sampai Ada Pihak Dirugikan

“Yang dilarang adalah kegiatan studi tur yang kemudian dengan demonstrasi itu menunjukkan dengan jelas kegiatan studi tur itu sebenarnya kegiatan piknik. Kegiatan rekreasi bisa dibuktikan yang demonstrasi para pelaku jasa kepari­wisataan,” kata Dedi dikutip dari laman Instagram-nya, Selasa (22/7/2025).

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai untuk menyelesaikan masalah ini hanya dibutuh­kan duduk bareng antara Pemerintah dan pengusaha. “Penting untuk dilakukan dialog itu, dengan tidak ada jarak antara para pelaku usaha, dengan Kang Dedi Mulyadi,” saran Saleh saat berbincang dengan Rakyat Merdeka melalui saluran telpon, Kamis (24/7/2025).

READ  PTPN IV PalmCo Dukung Perbaikan Hunian & Cegah Stunting Di Serdang Bedagai

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara selengkapnya dengan Hariyadi Sukamdani dan Saleh Partaonan Daulay.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *