STANIA Resmikan Pabrik Solder Ramah Lingkungan Pertama Di Indonesia

Nasional127 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA), anak usaha Arsari Tambang, meresmikan pabrik solder pertamanya di Tunas Prima Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau.

Pabrik ini menjadi fasilitas produksi solder ramah lingkungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus mendukung agenda hilirisasi mineral nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dibangun di lahan 6.500 m², pabrik ini memiliki kapasitas awal 2.000 ton solder bar per tahun. Kemudian akan ditingkatkan hingga 16.000 ton dengan produk solder wire, powder, dan paste. Target pendapatan ditetapkan mencapai Rp 1 triliun.

“Peresmian ini adalah bukti nyata dukungan kami pada hilirisasi nasional dan transisi energi berkelanjutan,” kata Komisaris Utama Arsari Tambang, Hashim S. Djojohadikusumo, dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).

Baca juga : Orange Bonds PNM Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Di kesempatan sama, Direktur Utama Arsari Tambang Aryo P. S. Djojohadikusumo mengungkapkan seluruh operasional pabrik menggunakan listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN bersertifikat Renewable Energy Certificate (REC).

“Sehingga menjadikan pabrik ini bebas emisi. Desain gedung juga ramah lingkungan, dengan memaksimalkan pencahayaan alami,” ujar Aryo.

Dia menegaskan, pabrik ini bagian dari upaya membangun ekosistem industri timah berkelanjutan di Indonesia.

STANIA telah menandatangani kerja sama pasokan mineral strategis dengan PT Freeport Indonesia serta MoU dengan Volex untuk memperkuat rantai pasok solder global.

Baca juga : Prabowo Sambut Presiden Brasil Bawa Ratusan Pebisnis ke Indonesia

“Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, sekaligus membuka peluang penetrasi pasar internasional untuk produk hilirisasi berbasis timah dari dalam negeri,” tegas Aryo.

Sementara, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyebut pabrik ini bukti nyata kolaborasi swasta dan Pemerintah dalam mendorong nilai tambah mineral Indonesia.

READ  Terima Dubes AS Menko Airlangga Bahas Tarif Impor Trump Dan Kerja Sama Dagang

“Kami mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan PT STANIA dan Arsari Tambang. Hilirisasi adalah prioritas Pemerintah dalam menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing industri nasional. Pabrik ini adalah bukti konkret dari kolaborasi sektor swasta dengan visi besar pemerintah,” sebut Wamen Todotua.

Kerja sama B2B domestik antara PT STANIA dan PT Freeport Indonesia juga menjadi landasan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pasar ekspor.

Baca juga : Hijaukan Hutan Lombok, Pertamina Lestarian Lingkungan Berdampak Nilai Ekonomi

Sehingga dapat mendorong nilai tambah dari sumber daya mineral dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Investasi ini membawa dampak positif bagi perekonomian daerah dan pembukaan lapangan kerja,” sambung Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *