SDM Unggul Jadi Kunci Indonesia Menuju Negara Maju

Nasional13 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Arfin Sudirman menilai orasi ilmiah yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sangat relevan dalam menjawab tantangan global yang dihadapi Indonesia saat ini.

Menurut Arfin, kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak akan bermakna tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan penguasaan teknologi tinggi.

“Negara dengan SDA berlimpah akan sulit maju tanpa SDM berkualitas. Pemerintah perlu memiliki political will untuk menjadikan kebijakan berbasis riset dan ilmu pengetahuan sebagai fondasi pembangunan,” kata Arfin, dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025). 

Baca juga : Presma UIN RMS: Pembangunan Era Soeharto Jadi Fondasi Indonesia Modern

Ia menambahkan, penguatan SDM dan teknologi menjadi faktor krusial untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara maju. Juga, meningkatkan daya saing nasional dalam peta ekonomi global yang semakin kompetitif. Arfin pun menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sejak dini dan perlunya menghidupkan kembali program keluarga berencana. 

“Bertujuan agar fokus pembangunan SDM diarahkan pada kualitas, bukan sekadar kuantitas,” ujarnya. 

Sebelumnya, dalam orasi ilmiah di Universitas Sriwijaya, Tito Karnavian menegaskan pembangunan SDM unggul merupakan kunci utama agar Indonesia mampu bertahan dan memimpin dalam tatanan dunia baru yang kian kompetitif.

Baca juga : Tito Karnavian Yakin Indonesia Mampu Jadi Negara Maju 2045

Menurutnya, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi negara maju. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah, jika dikelola dengan SDM berkualitas, akan menjadi kekuatan strategis yang mampu menyaingi negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan India.

“Jangan terlalu bangga dengan kekayaan alam. Negara itu maju bukan karena SDA, tapi karena SDM. Kunci utama adalah pendidikan,” tegas Tito.

READ  Ditemani Panglima Dan Mbak Titiek, Gibran Panen Tebu Di Sleman

Tito menyoroti pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang kini mencapai 68,95 persen dari total populasi Indonesia yang berada di usia produktif (15-64 tahun). Potensi tersebut, kata dia, hanya akan menjadi kekuatan apabila diiringi dengan investasi besar dalam bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencetak generasi produktif dan berdaya saing.

Baca juga : Garam dan Laut: 2 Jalur Emas Menuju Indonesia Mandiri

Dalam pengalamannya menempuh studi di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Tito menyaksikan bagaimana negara kecil tanpa sumber daya alam itu mampu menjelma menjadi kekuatan ekonomi global melalui fokus pembangunan SDM. Ia mencontohkan visi Lee Kuan Yew yang konsisten mengirim pelajar terbaik ke universitas top dunia dan menempatkan mereka pada posisi strategis setelah kembali ke tanah air.

“Singapura bisa seperti sekarang karena Lee Kuan Yew menaruh pendidikan di posisi utama. Ia membangun SDM unggul dan komunitas intelektual yang menjadi tulang punggung negara,” ujar Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sriwijaya itu. 

Lebih lanjut, Tito menilai arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto selaras dengan visi penguatan SDM nasional. Program seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, serta beasiswa untuk bidang-bidang strategis, terutama kedokteran dianggap sebagai langkah nyata dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu menopang populasi Indonesia yang kini mencapai 286,7 juta jiwa.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *