Satu Ditahan KPK, Satu Diduga Narkoba

Nasional19 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dari Fraksi PDI Perjuangan resmi mengundurkan diri. Keduanya mundur di Tengah sorotan tajam publik akibat tersangkut dua kasus berbeda, korupsi dan dugaan penyalahgunaan narkotika.

Salah satu nama yang mundur, Hasanudin alias Hasan, saat ini tengah menjalani penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diduga terlibat dalam kasus korupsi dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim Tahun Anggaran (TA) 2021-2022. 

Legislator lainnya, Agus Black Hoe, ramai dibicarakan karena dikaitkan dengan dugaan penggunaan narkoba jenis sabu-sabu. Meski belum ada pernyataan resmi dari aparat penegak hukum terkait status hukumnya, Agus memilih mundur dari jabatannya. 

Wakil Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jatim mengatakan, surat pengunduran diri keduanya telah diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, untuk diproses melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). 

Baca juga : PAN: Bagus, Perlu Diperluas Ke Presiden Sebelumnya…

“Mas Hasan sudah lama mendapat status tersangka, tapi kami tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Ketika beliau resmi ditahan KPK, surat pengunduran dirinya kami teruskan (ke DPP PDI Perjuangan),” ujar Kanang, sapaan Budi Sulistyono di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Senin (6/10/2025). 

Soal pengunduran diri Agus alias Mas Black, lanjut dia, keputusan itu diambil secara sukarela sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada partai dan masyarakat. 

“Kasus Mas Black sempat membuat gaduh. Kami belum menerima bukti resmi, dia positif pengguna narkoba. Tapi, karena merasa tidak nyaman, sudah berdampak ke keluarga, Mas Black memilih mundur dengan sukarela,” jelasnya. 

READ  Banjir Menerjang Kerajaan Dwarawati

Lebih lanjut, Kanang mengatakan, DPD PDI Perjuangan Jatim akan melakukan test urine kepada seluruh pengurus dan anggota DPRD provinsi, serta kabupaten dan kota se-Provinsi Jatim. Keputusan itu diambil menyusul mencuatnya kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. 

Baca juga : Harga Emas Selangit Peminat Tetap Melejit

“Sebagai langkah pencegahan, PDIP Jatim akan melakukan tes urine bagi seluruh pengurus dan anggota DPRD. Langkah ini untuk menjaga integritas dan nama baik partai di mata publik,” tegasnya. 

Mantan Bupati Ngawi ini menambahkan, PDI Perjuangan Jatim segera melakukan PAW setelah mendapat persetujuan dari DPP. Soal siapa yang akan mengisi kursi yang ditinggalkan Agus dan Hasan, dia tak mau berspekulasi. 

Menurutnya, nama PAW harus menunggu keputusan resmi dari DPP. Meski ada calon dengan suara terbanyak berikutnya dalam Pemilu 2024, hal itu tidak otomatis menjadi dasar penetapan PAW. 

“Proses PAW akan dibicarakan setelah hasil surat DPP turun. Untuk siapa nama penggantinya, DPD akan melakukan rapat untuk mengambil keputusan. Kami siapkan kader terbaik,” paparnya. 

Baca juga : Mandalika Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urin serentak kepada seluruh pengurus dan kader partai. 

“Perlu tes urine kembali, dan rutin, agar semuanya bersih dan memiliki integritas tinggi. Semoga jadi pembelajaran, PDI Perjuangan sebagai partai militan, kadernya penuh dedikasi, kami berjuang untuk masyarakat,” ujarnya. 

Soal pelaksanaan, lanjut dia, hal itu akan dirundingkan bersama jajaran DPD PDI Perjuangan Jatim. Menurut Untari, pihaknya sudah menerapkan pengawasan sejak para kader Banteng akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. 

“Pakta integritas telah diterapkan, sudah kita minta jauh-jauh hari. Kalau masalah narkoba, korupsi, tidak bisa kita tawar,” tegas Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim itu. [KAL]

READ  Catatan Moderasi Beragama Dalam Peringatan Maulid Nabi SAW


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *