Sasar Hamil dan Balita, Kemendukbangga Gaspol Turunkan Stunting

Nasional112 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji berkomitmen menurunkan kasus stunting. Dia menegaskan, percepatan penurunan stunting sekarang menyasar kelompok paling rentan.

Dia menerangkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, usaha percepatan penurunan stunting diarahkan kepada kelompok paling rentan. Mereka adalah Ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “Sesuai arahan Presiden, kami diminta fokus ke kelompok paling rentan. Jangan sampai mereka kelewat,” ujar Wihaji, di Jakarta, Senin (1/7/2025).

Dalam pelaksanaannya, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bekerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya. Seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Badan Gizi Nasional (BGN). Kolaborasi ini dianggap sangat penting agar setiap intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran.

“BKKN tugasnya juga nggak mendata saja. tetapi juga memastikan distribusi dan evaluasi bantuan makanan tambahan berjalan optimal. Semua dilakukan agar intervensi tepat sasaran,” kata Wihaji.

Baca juga : Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Sita Tanah Bekas Peternakan Sapi

Dia juga mengungkapkan, saat ini tim dari Kemendukbangga/BKKBN sedang tancap gas melakukan pendataan. Selama tiga minggu ke depan, mereka akan menyisir daerah-daerah rawan stunting. Targetnya jelas: 1,4 juta keluarga berisiko stunting, terutama yang masuk Desil 1 alias yang ekonominya paling bawah.

“Negara hadir, bukan cuma kasih perhatian ke anak sekolah. Kita tangani dari hulu. Fokus kami sekarang ada di ibu hamil, menyusui, dan balita. Mereka fondasi masa depan,” tandas Wihaji.

Bupati Batang periode 2017-2022 itu berharap, program ini jadi contoh nasional soal pemenuhan gizi yang merata. Tapi Wihaji sadar, kerja besar ini yang memerlukan kolaborasi semua pihak. “Harus kompak antar sektor supaya di lapangan lancar jaya,” pungkasnya.

READ  Tingkatkan Penggunaan Biomassa PLN EPI Kirim 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore

Terpisah, anggota DPR dari Fraksi PKS Muhammad Haris berharap, persoalan stunting di Indonesia bisa segera dituntaskan. 

Baca juga : Kemenhut Evaluasi Total SOP Pendakian Gunung

Menurutnya, jika pemerintah gagal dalam menangani stunting saat ini, maka bangsa Indonesia berpotensi kehilangan momentum bonus demografi emas yang akan terjadi pada tahun 2045.

Anak buah Al Muzzammil Yusuf itu pun mengingatkan pentingnya optimalisasi dan sinergi lintas profesi, khususnya dengan dokter kandungan dan dokter anak, yang memiliki peran kunci dalam pemantauan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita.

“Penanganan stunting ini adalah kerja bersama. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi sangat penting. Dokter kandungan, dokter anak, bidan, kader Posyandu, hingga TPK semuanya harus dalam satu barisan, dalam menciptakan ekosistem kerja yang suportif,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR itu juga mengingatkan pentingnya penguatan sistem data terpadu melalui Sistem Informasi Keluarga Siaga (SIGA), agar program intervensi dapat lebih terarah dan sesuai sasaran. Menurutnya, validasi dan pemutakhiran data secara real time menjadi aspek krusial dalam strategi percepatan.

Baca juga : Gaet Bank Mandiri Dan BP Tapera, Kementerian PKP Siap Hadirkan Rumah Subsidi

“Data harus tepat dan update. Ini juga penting agar intervensi tepat sasaran,” ujarnya.

Diketahui, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 adalah 19,8 persen, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya dan berhasil mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2024, yaitu 20,1 persen. 

Stunting merupakan salah satu masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memiliki dampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

READ  Program TJSL Peruri Gelar Sosialisasi Kesadaran Kanker Di Karawang


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *