Rumah Rata Dengan Tanah, Makanan-Minuman Tidak Ada

Nasional21 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Israel dan Hamas sepakat atas perjanjian damai tahap pertama, Kamis (9/10/2025). Sejak hari pertama perjanjian berlaku, ribuan warga Gaza berbondong-bondong balik ke rumahnya. Sayang, rumah mereka telah rata dengan tanah. Makanan dan minuman untuk menyambung hidup pun tak ada. 

Ribuan warga Gaza yang mengungsi sejak perang berkecamuk, mulai kembali ke rumah. Mereka menyemut, menembus reruntuhan kota yang hancur lebur setelah menjadi medan perang selama dua tahun. 

Kebanyakan dari mereka berjalan kaki. Ada pula yang memakai kendaraan di tengah kekurangan bahan bakar, sepeda motor, dan sepeda. Sebagian lainnya memakai gerobak yang ditarik hewan. 

Mereka tampak bahagia bercampur haru saat tiba di rumah yang hancur dan rata dengan tanah. Seperti Sherin Abu al-Yakhni, yang terkejut begitu sampai di rumahnya. Di hadapannya, tak ada bangunan yang berdiri. Rumahnya dan lingkungannya, tinggal puing reruntuhan. Bahkan, dia tak mengenal kampungnya itu. 

“Apakah ini Gaza? Apakah yang tersisa dari Gaza? Kami kembali tanpa rumah, tanpa tempat berlindung untuk anak-anak, dan musim dingin semakin dekat,” kata Sherin, seperti dikutip Aljazeera, Minggu (12/10/2025). 

Baca juga : Menu MBG Makin Diperketat, Tempat Masak Dipercantik

Yang lebih mengenaskan lagi, tak ada persediaan air dan makanan. “Sejak kemarin, kami tidak dapat menemukan seteguk air pun untuk anak-anak kami,” tambahnya. 

Farah Saleh, warga Gaza lainnya, juga terperanjat dengan kondisi Gaza. Skala kehancurannya lebih parah dari terakhir kali ia datang. “Semakin jauh kami berjalan, semakin kami terkejut,” ujarnya. 

Warga lainnya, Imad Al-Beik, menatap kosong ke arah reruntuhan rumah dan lingkungan tempat masa kecilnya. Imad berjalan di antara reruntuhan beton, mencoba mengenali benda yang tersisa. 

READ  Cuaca Besok Di Jakarta Apakah Hujan Atau Panas? Ini Info BMKG Senin (8/9)

Berdasar laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, hingga Agustus 2025, 92 persen tem pat tinggal dan 88 persen fasilitas komersial di Gaza luluh lantak. PBB juga menyebut, 89 persen jaringan air dan sanitasi di telah hancur, menyebabkan lebih dari 96 persen rumah tangga tidak memiliki air bersih. 

Bantuan Mulai Masuk 

Sejalan dengan kembalinya warga Gaza, bantuan pun mulai masuk. Di wilayah Khan Younis, ratusan warga berebut makanan di atas truk bantuan yang baru datang. 

Baca juga : Yanuar Arif Wibowo: Tudingan Seperti Itu Sudah Tidak Dewasa

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan, lebih dari 5.000 misi, termasuk operasi kemanusiaan, kesehatan, penyelamatan, dan bantuan, telah dilaksanakan dalam 24 jam terakhir di seluruh wilayah Gaza. 

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pentingnya melanjutkan evakuasi medis dari Jalur Gaza ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. WHO menekankan perlu pendanaan fleksibel agar upaya pemulihan di Jalur Gaza segera dilakukan. 

“WHO mendesak agar semua pintu perlintasan yang ditutup Israel dibuka untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan,” kata Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier, seperti dikutip AFP

UNICEF juga mendesak agar semua gerbang perbatasan ke Gaza dibuka agar bantuan makanan bisa masuk ke wilayah yang hancur tersebut tanpa hambatan. Mereka mengingatkan, angka kematian anak-anak di wilayah itu bisa melonjak karena sistem kekebalan tubuh mereka sangat lemah. 

“Sedikitnya 50.000 anak di Gaza berpotensi besar mengalami kekurangan gizi akut dan butuh perawatan segera,” tulis UNICEF. 

Baca juga : Norman Hadinegoro: Yang Ingin Menjauhkan Yang Kalah Di Pilpres

Isi perjanjian damai tahap pertama di antaranya, Hamas berjanji membebaskan sandera asal Israel yang masih berada di Gaza. Hamas juga meminta pembebasan ribuan warga Palestina yang ditahan di Israel. Selain itu, penarikan pasukan Israel dari zona-zona perang ke titik yang telah disepakati. 

READ  Qatar Hadiahi Pesawat Mewah untuk Trump Kontroversi dan Fakta di Baliknya

Israel sudah menarik pasukan dari sejumlah wilayah, terutama di Kota Gaza dan Khan Younis. Kendaraan militer Israel, IDF, juga ditarik sejak pukul 12.00 Jumat (10/10/2025) waktu setempat. IDF mengunggah video di media sosial yang menunjukkan pergerakan konvoi pasukan zionis mundur teratur dari beberapa wilayah pendudukan di Gaza. 

Pasukan IDF juga telah ditarik dari Kota Gaza di utara, kecuali permukiman Shejaiya dan sebagian permukiman Al-Tuffah dan Zeitoun. Warga Palestina juga masih dilarang memasuki Beit Hanoun dan Beit Lahia di Gaza utara. [FAQ]


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *