Rumah Flat Menteng, Bisa Jadi Inspirasi Hunian Berbasis Koperasi

Infrastruktur125 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Model rumah flat di Menteng yang viral di media sosial menarik perhatian Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. Ia menilai konsep hunian berbasis koperasi seperti itu bisa menjadi solusi konkret atas masalah keterjangkauan perumahan di tengah harga tanah yang terus melambung.

Menurut Ferry, skema seperti ini bisa menjadi solusi atas permasalahan penyediaan hunian, terutama bagi komunitas di pedesaan maupun perkotaan. Ia mendorong agar lebih banyak kelompok masyarakat memanfaatkan koperasi sebagai basis pembangunan perumahan.

“Semua komunitas di desa dan kota sebenarnya merupakan basis anggota koperasi,” ujar Ferry Dalam keterangan resminya usai menghadiri Festival Pamer Kampung Kota serta peresmian Model Koperasi Perumahan di Yogyakarta, Senin (14/7/2025).

Karena itu, mereka memiliki hak untuk mendirikan koperasi untuk berbagai kepentingan, termasuk dalam konteks pengembangan komunitas masyarakat.

“Sehingga, Kemenkop akan bersinergi dengan Kementerian Perumahan,” kata Ferry.

Ia menilai pendekatan koperasi dapat membuka jalan baru dalam menyelesaikan persoalan perumahan, termasuk pengadaan tanah, pembangunan fisik rumah, hingga pengelolaannya.

Lebih jauh, Ferry menyebut model perumahan berbasis koperasi merupakan langkah inovatif yang mendukung percepatan program perumahan nasional. Kementeriannya pun siap memberikan pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi pengurus dan pengelola koperasi.

“Kemenkop mempunyai Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB yang siap membantu koperasi-koperasi perumahan yang dibangun oleh komunitas-komunitas warga,” ujar Ferry.

Koperasi Jadi Alternatif Saat Harga Tanah Melambung

Ferry menekankan, koperasi perumahan tidak hanya berfungsi sebagai pengembang, tetapi juga berperan penting dalam rantai pasok—dari pengelolaan bahan baku hingga penyediaan tenaga kerja lokal.

Ia juga menekankan, skema pembiayaan gotong royong merupakan kekuatan utama dalam sistem koperasi. Salah satu contohnya adalah rumah flat di Menteng, yang dinilai Ferry sebagai alternatif inovatif di tengah makin tingginya harga tanah dan hunian.

READ  Sinar Mas Land Hadirkan Klaster Averon, Hunian Bergaya Modern Colonial di Kawasan Kota Wisata Cibubur

Menurutnya, koperasi dalam proyek tersebut berperan sebagai pemegang sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), sementara biaya pembangunan disepakati bersama secara terbuka.

“Sementara biaya pembangunan disepakati secara transparan dan kolektif oleh para anggota koperasi menggunakan mekanisme simpanan wajib,” ucap Ferry.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung aspek regulasi dan perlunya sinkronisasi hukum antarinstansi terkait.

“Akan kita review dan kita koperasikan. Kita akan sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Perumahan,” ungkap Wamenkop.

Rumah Flat Menteng: Inovasi Hunian Terjangkau di Tengah Kota

Belakangan, jagat media sosial diramaikan oleh viralnya rumah flat di Menteng, Jakarta Pusat. Hunian empat lantai tersebut menarik perhatian karena harga per unitnya di bawah Rp 1 miliar—harga yang tergolong murah untuk kawasan elite seperti Menteng.

Melihat Rumah Flat Menteng, Hunian Koperasi di Tengah Jakarta (KOMPAS.com)
Melihat Rumah Flat Menteng, Hunian Koperasi di Tengah Jakarta (Dok: KOMPAS.com)

Dengan desain menyerupai apartemen dan hanya empat lantai, konsep rumah flat disebut sebagai bentuk hunian vertikal berbiaya efisien.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, menjelaskan, rumah flat pada dasarnya adalah rumah deret bertingkat yang hak kepemilikannya berbentuk strata title atau satuan rumah susun.

“Dijual per unit seperti apartemen dan (tingginya) sampai dengan empat lantai, (tapi) tidak membutuhkan lift. Jadi, ya betul flat (hunian vertikal) yang low-rise dengan fasilitas minim, tapi di tengah kota,” ucap Bambang, dikutip Senin (14/7/2025)/

Ia menambahkan, konsep ini sebenarnya telah lama diterapkan di kawasan dengan harga tanah tinggi seperti Alam Sutera dan BSD City. Dengan memaksimalkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB), konsep ini terbukti efektif.

“Contohnya, di Alam Sutera, BSD City, dan lain-lain juga sudah dibangun konsep seperti itu,” kata dia.

Meski awalnya populer di Jabodetabek, menurut Bambang, model rumah flat juga sangat mungkin dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

READ  Tren Hangout di Ruang Terbuka Kian Disukai, Permintaan Ruang Usaha ‘Open Air Concept’ di Batam Tinggi

“Tapi, tentu tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikan di kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Medan, dan lain-lain,” ucapnya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/viral-rumah-flat-menteng-bisa-jadi-inspirasi-hunian-berbasis-koperasi/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *