RM.id Rakyat Merdeka – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menggelar Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9 pada 16–17 Juli 2025 di The Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta. Forum dua tahunan ini mengusung tema “Transformasi Teknologi dan Inovasi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan”. Kegiatan ini menjadi wadah strategis yang mempertemukan peneliti, praktisi, akademisi, pelaku usaha, pemerintah, dan sektor keuangan untuk mendorong masa depan industri sawit Indonesia yang kompetitif dan ramah lingkungan.
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Aset Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Agung Setya Imam Effendi, yang hadir mewakili Direktur Utama. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi industri sawit nasional. Keynote speech disampaikan Direktur PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), Jatmiko K. Santosa, yang menggarisbawahi peran krusial inovasi sebagai fondasi keberlanjutan.
PTKS 2025 mencatat partisipasi 730 peserta dari 224 perusahaan dan institusi, serta menghadirkan 36 narasumber dari berbagai bidang keahlian. Rangkaian seminar dan talkshow membahas beragam topik strategis, mulai dari teknologi digitalisasi kebun berbasis Internet of Things (IoT), varietas sawit tahan Ganoderma, pemupukan berbasis drone, hingga penerapan agroforestry dalam praktik pertanian presisi.
Isu-isu penting seperti pengembangan bioenergi menuju B50, Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis sawit, serta program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan model kemitraan berkeadilan juga turut menjadi sorotan. Seluruh sesi bertujuan untuk menjawab tantangan industri sawit yang kian kompleks dan menuntut keberlanjutan nyata di lapangan.
Baca juga : Wapres Tinjau Penyaluran BSU Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Di Jakarta
Sebagai bagian integral dari kegiatan, PTKS 2025 juga menghadirkan Pameran Teknologi dan Inovasi Industri Kelapa Sawit yang menampilkan 33 booth dari perusahaan lokal dan internasional. Salah satu daya tarik utama pameran adalah “Klinik Sawit”, layanan konsultasi gratis dari pakar-pakar PPKS dan mitra strategis untuk membantu menjawab berbagai permasalahan teknis yang dihadapi petani maupun pelaku industri di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) bersama PPKS meluncurkan tiga inovasi digital unggulan: teknologi prediksi hara cepat e-Hara, asisten cerdas petani sawit OPA, dan sistem pemantauan iklim NusaKlim. Ketiga produk ini diharapkan menjadi game changer dalam pengelolaan kebun sawit yang lebih efisien dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Kepala PPKS, Dr. Winarna, menyampaikan, PTKS telah menjadi forum strategis yang mempertemukan peneliti, akademisi, pelaku industri, pemerintah, hingga petani dan masyarakat.
“Berbagai inovasi, hasil riset, dan solusi praktis akan dipresentasikan dan didiskusikan secara terbuka. Saya percaya, setiap gagasan yang lahir dalam forum ini akan menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan industri kelapa sawit Indonesia ke depan,” ujarnya.
Baca juga : Pertamina Eco RunFest 2025 Usung Gaya Hidup Berkelanjutan Dan Ramah Lingkungan
PTKS 2025 menghadirkan 36 narasumber dari berbagai bidang kepakaran yang akan berbagi dalam sembilan sesi seminar, mencakup topik bahan tanam unggul, pengendalian HPT, pemanfaatan IoT, mekanisasi, produktivitas, pengelolaan lingkungan, sosial ekonomi sawit berkelanjutan, pengembangan produk hilir, serta peran sawit dalam swasembada pangan dan energi. Rangkaian acara juga meliputi seminar, diskusi panel, talk show, dan klinik sawit yang dirancang untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.
Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), Iman Yani Harahap, menegaskan pentingnya penguatan ekosistem riset dalam menjawab tantangan strategis industri kelapa sawit nasional. Hal itu disampaikannya saat membuka Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) 2025 yang digelar Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), anak usaha PT RPN, di Medan.
Menurut Iman, kontribusi industri kelapa sawit terhadap perekonomian nasional sangat besar, mulai dari penyumbang devisa, penyerap tenaga kerja, hingga penggerak pembangunan wilayah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa industri ini tengah menghadapi tantangan berat seperti isu keberlanjutan lingkungan, efisiensi produksi, tekanan pasar global, dan tuntutan tata kelola yang lebih transparan.
“Dalam menghadapi dinamika tersebut, riset dan inovasi adalah kunci utama. Hanya bangsa yang mampu berinovasi dan mengembangkan pengetahuan yang akan bertahan dan memimpin,” ujarnya.
Baca juga : PGTC 2025 Resmi Digelar, Pertamina Gelar Lomba Ilmiah Berkelanjutan
PTKS 2025 mengangkat tema “Transformasi Teknologi dan Inovasi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan” sebagai refleksi atas tekad kolektif mendorong solusi berbasis sains dan teknologi. Iman menegaskan, PT RPN melalui PPKS berkomitmen mendorong agar hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium atau jurnal ilmiah, tetapi tersambung langsung dengan kebutuhan industri.
“Forum PTKS ini menjadi ruang strategis diseminasi hasil riset, mempertemukan peneliti, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Inilah sinergi yang harus terus kita perkuat,” tegasnya.
Kesuksesan acara ini juga tak lepas dari dukungan para sponsor. Sponsor Platinum berasal dari Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo). Sponsor Gold diberikan oleh PT Saraswanti Anugerah Makmur dan PT Sawit Sumbermas Sarana, sementara BPDP dan PT Multi Niaga Nusantara Indonesia menjadi Sponsor Silver. Acara Gala Dinner turut disokong oleh PT Bumitama Gunajaya Agro.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.