Prof Ariawan Sebut Kesepakatan CEPA Strategi Jitu Pemerintah RI

Nasional157 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Guru Besar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi menyebut, pertemuannya Presiden Prabowo dengan Presiden Komisi Eropa di Brussels pada Minggu (13/7/2025) merupakan strategi jitu. 

Terlebih, dalam pertemuan tersebut akhirnya disepakati Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang akan menjadi kerangka kerja sama perdagangan bebas antara kedua kawasan. “Pertemuan ini menurut saya sangat efektif dan salah satu strategi jitu yang dilakukan oleh pemerintah di tengah gempuran dari Amerika Serikat,” kata Ariawan kepada RM.id, Senin (14/7/2025).

Kunjungan tersebut, menurut Ariawan, upaya diversifikasi yang dilakukan Presiden Prabowo di tengah Amerika Serikat mengenakan tarif kepada Indonesia 32 persen. Tidak hanya ke negara-negara yang tergabung dalam CEPA tapi juga BRICS, seperti Brazil, Rusia, India, China, South Africa.

Baca juga : Bamsoet: Pemuda Pancasila Harus Jadi Kekuatan Sipil Jaga Pemerintahan Prabowo

“Dengan adanya CEPA ini membuka peluang yang besar untuk Indonesia melakukan diversifikasi dengan negara-negara Uni Eropa,” ujar peraih Rekor MURI sebagai Profesor Hukum Bisnis Termuda di Indonesia ini.

Ariawan menyebut, kesepakatan CEPA ini berakhir cukup cepat dan sangat menguntungkan. Mengingat ekspor-impor antara Indonesia dan Uni Eropa cukup besar. “Kita harapkan Indonesia sebagai bagian dari ASEAN juga turut mendukung sehingga banyak produk barang dan jasa kita bisa masuk ke Uni Eropa,” ucap dia.

Ketua Yayasan Tarumanagara berharap kesepakatan ini jangan sampai hanya tanda tangan saja, tetapi produk barang dan jasa Indonesia nggak bisa masuk ke Eropa.

Baca juga : Telkom Sambut Benchmark Smart Digital Office Pemerintah Sumedang

Karena itu, dia mendorong pelaku usaha atau produsen dalam negeri memanfaatkan peluang ini. Pemerintah juga harus mendorong UMKM memasarkan produk barang dan jasa ke sana. Sehingga CEPA ini bisa meningkatkan tarif dagang antara dua negara.

READ  Mc Donalds Indonesia Berikan BPJS Ketenagakerjaan Untuk Mitra Petani Lokal

“Mumpung kesempatan ini menjadi 0 persen, ini adalah kesempatan momen yang baik untuk produk barang dan jasa Indonesia bisa masuk ke pasarnya Uni Eropa. Dan pasti Indonesia akan membuka market untuk barang dan jasa dari Uni Eropa,” harapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kabar penting terkait pencapaian perundingan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa. “Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough. Semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi kita sudah punya sekarang Perjanjian Komprehensif Ekonom, Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa, yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement ya,” kata Prabowo usai bertemu dengan Presiden Komisi Eropa di Brussels.

Baca juga : TGC Jakarta 2025 Tampilkan Kesetaraan Dan Kreativitas Perempuan

Prabowo menekankan bahwa hampir semua tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan menjadi nol persen. “Hampir semua tarif kita sudah selesai ya, hampir semuanya 0 persen. Jadi ini saya katakan terobosan baru,” tandasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *