Prabowo, Salah Satu Penentu Dan Pencetak Sejarah Perdamaian Gaza

Nasional15 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri pertemuan bersejarah di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang menghasilkan penandatanganan kesepakatan damai dan penghentian perang di Palestina, khususnya di Gaza

Pertemuan tingkat tinggi ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara-negara penting dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara khusus menyebut Presiden Prabowo sebagai “a very incredible man of Indonesia”, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sebagai tuan rumah. 

Pertemuan bersejarah ini turut dihadiri oleh Presiden Prancis, Raja Bahrain, Raja Yordania, Perdana Menteri Italia, Presiden Turki, Emir Qatar, Emir Ku wait, serta Perdana Menteri Inggris, Spanyol, dan Pakistan, bersama dengan sejumlah pemimpin negara lainnya. 

Baca juga : Andhyka Mutaqqin: Harus Berdasarkan Kajian, Bukan Tuntutan

Menurut Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, kehadiran Indonesia dalam forum ini menunjukkan bahwa negara kita semakin dihormati dan diperhitungkan di kancah internasional. “Ini adalah momentum yang sangat baik bagi Indonesia,” ujarnya. 

Presiden Prabowo dikenal memiliki perhatian khusus terhadap isu Palestina dan Timur Tengah. Komitmen Indonesia diwujudkan melalui dua pendekatan utama: 

Diplomasi Aktif. Presiden Prabowo secara konsisten menyuarakan dukungan Indonesia dalam forum-forum internasional, termasuk menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung gencatan senjata yang komprehensif dan permanen sebagai Langkah penting menuju solusi nyata dan perdamaian sejati antara Israel dan Palestina. 

Baca juga : Dede Yusuf Macan Effendi: Secara Regulasi, Apapun Bisa Kok

Aksi Nyata. Indonesia telah melakukan berbagai tindakan konkret, antara lain mengirimkan lebih dari 100 tenaga kesehatan dan dokter ke Palestina, mengundang lebih dari 60 anak-anak Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan saat Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan, mengirimkan bantuan kemanusiaan dan kapal rumah sakit serta melakukan empat kali pengiriman bantuan logistik melalui pesawat dengan sistem drop off

READ  Ingatkan Serangan Hamas 7 Oktober, Netanyahu Pakai Pin QR Di Sidang Umum PBB

Seskab Teddy menekankan bahwa pengiriman bantuan melalui udara bukanlah hal yang mudah, karena memerlukan izin dari berbagai negara yang wilayah udaranya dilalui. “Ini butuh diplomasi yang kuat dan kedekatan pribadi dengan pimpinan-pimpinan di negara tersebut,” jelasnya. 

Seskab menegaskan bahwa kehadiran Indonesia dalam pertemuan ini menandai peran aktif negara dalam proses perdamaian. “Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo tidak menjadi penonton, tapi kita turut serta menjadi salah satu penentu dan salah satu pencetak sejarah dalam perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina,” ujarnya. 

Baca juga : Sektor Produktif Bisa Bangkit

Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan yang telah ditandatangani dapat berjalan sesuai harapan untuk mewujudkan perdamaian di kawasan Palestina.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *