Prabowo Mulai Genjot Swasembada Energi

Nasional129 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Presiden Prabowo Subianto semakin bersemangat menuntaskan satu per satu janji kampanyenya. Setelah sukses mewujudkan swasembada beras, kini Presiden Prabowo mulai menggenjot program swasembada energi.

Prabowo meresmikan produksi perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (16/5/2025). Lapangan migas yang dikelola Medco E&P Natuna ini bakal menambah produksi minyak sekitar 20.000 barel per hari dan gas sekitar 60 juta standar kaki kubik (MMscfd) per hari. Tambahan ini sangat penting dalam upaya mewujudkan swasembada energi.

Prabowo menekankan, swasembada energi sama pentingnya dengan swasembada pangan. Keduanya merupakan syarat mutlak bagi kemandirian dan kekuatan suatu bangsa.

“Kalau kita mampu mencapai swasembada energi, kita akan menghemat puluhan miliar dolar Amerika Serikat. Ratusan triliun uang kita tidak perlu mengalir keluar. Ekonomi kita akan kuat, lebih banyak dana, uang yang bisa dinikmati oleh rakyat kita,” ujarnya, saat meresmikan proyek tersebut, melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta.

Kepala Negara menegaskan, ketahanan energi dan pangan adalah fondasi dalam memperkuat kemandirian ekonomi. Apabila sebuah negara berhasil swasembada pangan dan swasembada energi, bangsa akan sangat kuat.

“Bangsa tidak bisa diganggu oleh bangsa lain, bangsa akan survive menghadapi keadaan apa pun,” terangnya.

Baca juga : Israel Makin Edan

Prabowo juga bangga, karena proyek ini dikelola anak bangsa. Tingkat komponen dalam negeri pada proyek ini juga mendekati 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengelola industri migas secara mandiri.

Kata Prabowo, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah menyampaikan, proyek ini membuktikan kemampuan anak-anak bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi industri migas. “Terima kasih atas jerih payah saudara-saudara,” ucapnya.

READ  Kemenag Kenalkan Munakosah Inovasi Layanan Akomodasi Jemaah Haji di Asrama

Prabowo juga memberikan penghormatan kepada para pekerja lapangan yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga harkat dan martabat Indonesia. “Saudara-saudara adalah pahlawan-pahlawan bangsa di bidang energi, saudara mengangkat kapasitas bangsa, saudara mempertahankan harkat dan wibawa bangsa Indonesia,” pujinya.

Di akhir sambutannya, Prabowo mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa untuk tetap waspada. Prabowo khawatir, terdapat pihak-pihak yang tidak suka melihat Indonesia menjadi negara maju.

“Justru karena masa depan kita gemilang, kita harus waspada. Karena banyak kekuatan-kekuatan yang tidak ingin Indonesia kuat. Namun, kita buktikan hari demi hari, sebagaimana saudara buktikan hari ini, bahwa kita mampu,” tutur Presiden.

Di lokasi peresmian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proyek ini menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja selama masa konstruksi dan operasional. “Total investasinya sekitar 600 juta dolar AS, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 2.300 orang pada masa konstruksi,” terangnya.

Baca juga : Gibran Harapkan Ormas Jadi Mitra Bangun Bangsa

Proyek ini akan menambah jumlah lifting minyak nasional. Bahlil yakin, lifting minyak dapat mencapai 1 juta barel per hari pada 2029/2030. Saat ini, lifting minyak nasional masih berada di kisaran 580.000 barel per hari.

“Dalam rangka menerjemahkan arah kebijakan Bapak Presiden yang telah mencanangkan pada 2029-2030, kita harus menciptakan produksi kita sekitar 900.000 barel atau sampai dengan 1 juta barel,” ucap Bahlil.

Dalam kesempatan itu, Bahlil meminta izin ke Prabowo untuk mengevaluasi sejumlah ladang migas yang mangkrak di perairan Natuna. Dia memandang, langkah ini penting demi mendorong peningkatan produksi minyak nasional.

Menurut Bahlil, ladang migas yang mangkrak itu telah lama dikuasai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), tetapi tidak juga digarap. Jika dapat dialihkan ke kontraktor yang lebih kompeten, ladang-ladang tersebut berpotensi menghasilkan tambahan lifting minyak hingga 7.000 barel per hari.

READ  Cuaca Besok Di Bekasi Selasa 18 2 Apakah Hujan Atau Panas Ini Prediksi BMKG

“Kami mohon izin Pak Presiden, sekiranya Pak Presiden, kami akan evaluasi izin untuk dikembalikan ke KKKS yang mampu mewujudkan agar bisa meningkatkan lifting,” ucap Bahlil.

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, pada 2027-2028, ketika KKKS lain seperti Eni Muara Bakau & Eni East Sepinggan mulai berproduksi, Indonesia bisa mendapatkan konsentrat minyak hingga 90.000 barel per hari. Dengan penambahan dari ladang-ladang baru dan optimalisasi ladang lama, Pemerintah berharap target 1 juta barel per hari bisa tercapai.

Baca juga : Kemenkomdigi Blokir 1,3 Juta Situs Judol

Sebelumnya, Pemerintah sudah sukses mewujudkan swasembada beras tahun. Saat ini, produksi beras nasional melimpah. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,7 juta ton. Angka ini jauh melampaui batas aman yang sebesar 2 juta ton. Amran pun yakin, dengan panen raya yang masih berlangsung di berbagai daerah, CBP bisa mencapai 4 juta ton.

Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia musim tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton. Angka ini meningkat 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya dan naik 4,8 persen dibanding produksi tahun lalu. Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar 26,5 juta ton. Disusul Thailand dengan produksi 20,1 juta ton beras, Filipina 12 juta ton, Kamboja 7,337 juta ton, Laos 1,8 juta ton, dan Malaysia 1,750 juta ton.

Pakar Komunikasi Keberlanjutan dari Diginusantara, Glenn Jolodoro, setuju dengan langkah Prabowo yang menggenjot swasembada energi. Dia menyatakan, Pemerintah memang harus berani menggencarkan program.

Dia menerangkan, Indonesia telah mengalami defisit BBM sejak 2004. Saat ini, 56 persen atau sekitar 284 juta barel per tahun pasokan BBM Indonesia diperoleh dari impor.

READ  Bimtek Nasional 2025 Benny Rhamdani Pastikan Legislator Hanura Peduli Rakyat Daerah

“Jika rata-rata harga minyak dunia di kisaran 70 dolar AS per barel, kita menghabiskan hampir 20 miliar dolar AS, atau setara dengan sekitar 9 persen APBN. Maka usaha penghapusan impor ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh,” ucap Glenn.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *