Polikrisis Pemerintahan Parikesit

Nasional555 Dilihat


DR Ki Rohmad Hadiwijoyo


DR Ki Rohmad Hadiwijoyo

Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka – Polikrisis adalah situasi kompleks di mana beberapa krisis terjadi secara bersamaan dan saling terkait. Diperkirakan badai polikrisis bakal menerjang beberapa negara yang memiliki fundamental rapuh pada akhir tahun 2025. Polikrisis berawal dari pengabaian terhadap peraturan atau undang-undang yang berlaku. Polikrisis kalau tidak diantisipasi dengan bijak dapat meruntuhkan ketahanan sebuah negara.

“Apakah kita mengalami Polikrisis, Mo,” celetuk Petruk sok tahu. Romo Semar tidak tertarik menanggapi komentar Petruk. Romo Semar prihatin dengan peristiwa seorang ibu tega meracuni kedua anaknya. Disinyalir masalah ekonomi sebagai trigger ibu tersebut tega memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya.

Seperti biasa, Romo Semar mengawali paginya dengan secangkir kopi pahit. Pisang rebus dan jadah bakar menambah nikmat sarapan pagi Padepokan Klampis Ireng. Udara dingin padepokan tidak seperti biasanya. Dampak pemanasan global memicu terjadinya anomali perubahan cuaca secara tiba-tiba. Kepulan asap rokok klobot membawa ingatannya ke zaman Mahabarata. Di mana, Prabu Parekesit mengalami situasi polikrisis yang serius.

Baca juga : Semar Badranaya Triwikrama

Kocap kacarito, Parikesit dinobatkan menjadi raja Hastina pascaperang Baratayuda. Putra-putra Pandawa gugur dalam perang saudara antaranak Begawan Wiyasa. Perang saudara untuk memperebutkan tahta kekuasaan menelan banyak kurban para satria. Perang Baratayuda juga menyisakan kerusakan fasilitas umum yang luar biasa, baik dari pihak Pandawa maupun Klan Kurawa.

Dinobatkannya Parikesit, cucu Harjuna, karena sudah tidak ada lagi penerus dari keturunan Pandawa. Pancakusuma cucu Puntadewa mendapat jatah sebagai raja Pancala. Setelah anak-anak Prabu Drupada tewas dalam perang Baratayuda. Maka Pancakusuma diangkat sebagai penerus tahta kerajaan Pancala.

READ  Prajurit Siswa Diklapaif Gelar Baksos Untuk Yayasan Mizan

Krisis politik pemerintahan Parikesit berawal dari balas dendam sisa-sisa pasukan Kurawa yang dimotori Kertiwindu dan Aswatama. Kertiwindu adalah anak Sengkuni yang merasa bahwa kemenangan Pandawa dalam perang Baratayuda tidak sah. Di sisi lain, Aswatama ingin balas dendam terhadap keturunan Pandawa atas kematian Durna. Sebagai anak Durna, Aswatama menghasut dan memprovokasi rakyat Hastina untuk mengganggu Pemerintahan Parikesit.

Baca juga : Joget Wilutama Menuai Kutukan Dewa

Dalam aksinya, Kertiwindu bekerja sama dengan Pancakusuma untuk menggulingkan kekuasaan Parikesit. Doktrin bahwa Pancakusuma lebih berhak atas tahta kerajaan Hastina terus disuarakan untuk memperkeruh situasi. Sebagai cucu Puntadewa, Pancakuma lebih pantas menjadi penerus pemerintahan Hastina.

Manuver Kertiwindu dan Aswatama dikalahkan kekuatan Parikesit yang dimotori oleh Begawan Baladewa dan Ki Lurah Semar Badranaya. Aswatama tewas oleh panah pasopati milik Harjuna. Sedangkan laskar Kurawa yang masih hidup memilih melarikan diri ke tengah hutan. Sedangkan Kertiwindu ditangkap sebelum sempat melarikan diri bersama gerombolan Kurawa yang lain.

“Prabu Parikesit berhasil keluar dari krisis Hastina, Mo?” sela Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul, Tole. Prabu Parikesit berhasil memadamkan ontrang-ontrang karena dukungan kawulo Hastina,” jawab Romo Semar pendek. “Kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah kedekatan dengan rakyat yang dipimpinnya. Seperti pepatah manunggaling antara kawulo gusti dan gusti kawulo,” papar Romo Semar sambil ngeloyor pergi. Oye


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  Program CKG Sekolah Dimulai Serentak 4 Agustus, Apa Saja Yang Diperiksa?





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *