PLN EPI Gandeng BEG dan G7 Polandia Perkuat Ekspor Biomassa Global

Nasional22 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Biomassa Energi Group (BEG) dan G7 Group SP.Z.O.O asal Polandia, untuk memperkuat rantai pasok dan ekspor biomassa Indonesia ke pasar global, khususnya Asia dan Eropa.

Penandatanganan yang berlangsung di Jakarta ini menjadi langkah strategis dalam memperluas kerja sama bisnis biomassa, mulai dari perdagangan cangkang sawit hingga pengembangan pabrik Empty Fruit Bunch (EFB) pellet skala ekspor.

Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menyampaikan bahwa kerja sama ini menandai babak baru transformasi PLN EPI dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar energi terbarukan dunia.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi biomassa sekitar 130 juta ton per tahun, namun baru sebagian kecil yang dimanfaatkan.

Baca juga : Top! UIN Jakarta Gandeng Belanda, Perkuat Kerja Sama Pendidikan Dan Riset Global

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin mengubah potensi besar itu menjadi peluang nyata, baik untuk dekarbonisasi sistem kelistrikan nasional maupun untuk memenuhi permintaan energi hijau global,” ujar Hokkop.

Ia menjelaskan, PLN EPI kini tidak hanya berperan sebagai penyedia energi primer dalam negeri, tetapi juga mulai memperluas bisnis Beyond kWh, seperti perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan.

“Kami akan terus memastikan pasokan biomassa dalam negeri aman untuk mendukung program cofiring PLN, sekaligus berkontribusi pada ekonomi rendah karbon global,” jelasnya.

Sementara itu, Penasihat Hukum G7 Group SP.Z.O.O, Rogowski Wojciech Marek, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama tersebut.

Baca juga : PLN EPI Raih Penghargaan Platinum di Asian Impact Awards 2025

Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar biomassa global.

READ  Peringatan 72 Tahun NW Menteri Nusron Bicara Ketidakadilan Tanah Di Indonesia

“Permintaan biomassa dunia terus meningkat, dan Indonesia memiliki semua faktor untuk menjadi pemimpin pasar. Bahkan sebelum MoU ini ditandatangani, kami sudah menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan pangsa pasar,” ungkap Rogowski.

Ia menambahkan, pabrik EFB pellet pertama yang dikembangkan bersama akan mulai beroperasi pada Februari 2026 dengan target produksi awal sebesar 120.000 ton per tahun.

Setelah itu, lima pabrik tambahan akan dibangun dengan kapasitas serupa atau lebih besar.

Baca juga : Kemenko Polkam Perkuat Sinergi Nasional Hadapi Konflik Global

“Saya yakin kapasitas ekspor biomassa secara keseluruhan, mencakup EFB pellet, Palm Kernel Shell (PKS), wood pellet, dan jenis biomassa lainnya, sangat mungkin mencapai 3 juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Kolaborasi dengan perusahaan milik negara seperti PLN EPI, kata Rogowski, memberikan kepercayaan dan kredibilitas besar di pasar internasional.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *