Jakarta, propertyandthecity.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada di kisaran 5 persen. Proyeksi ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar 5,2 persen.
“Pemerintah akan mencoba melakukan berbagai langkah untuk memitigasi sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mendekati atau tetap terjadi 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Selasa (06/02/2025).
Ia menjelaskan, meskipun sejumlah lembaga internasional menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah tetap mempertahankan outlook di angka sekitar 5 persen. Untuk mengantisipasi perlambatan, pemerintah akan mengandalkan instrumen fiskal secara countercyclical, dengan mendorong belanja negara agar tetap produktif.
Langkah tersebut akan diwujudkan melalui implementasi program-program prioritas Presiden Prabowo yang dijadwalkan mulai bergulir pada semester II 2025. Di antaranya adalah makan bergizi gratis (MBG), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Koperasi Merah Putih, serta Sekolah Rakyat.
Bendahara Negara menambahkan, seluruh program tersebut diyakini memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen menjaga inflasi tetap rendah guna melindungi daya beli masyarakat, serta memastikan iklim investasi dan ekspor tetap terjaga.
Sementara itu, dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 4,7 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,1 persen. Hal serupa juga dilakukan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas proyeksi dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen.
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/pertumbuhan-ekonomi-2025-dipatok-5-persen-sri-mulyani-optimistis-capai-target/
