Jakarta, Propertyandthecity.com – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan digagas pemerintah sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor perumahan sekaligus memberdayakan pelaku UMKM lokal. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan, ide awal program ini tercetus sekitar tiga setengah bulan lalu dalam pertemuan informal dengan Presiden Prabowo Subianto di Singapura.
Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi langkah strategis untuk membuka peluang lebih luas bagi pelaku UMKM agar dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor perumahan.
“Sebagai kepala daerah dibutuhkan terobosan-terobosan. Kami ingin Karawang menjadi contoh berkembangnya UMKM di sektor perumahan,” ujar Maruarar saat menghadiri kegiatan di Karawang, Senin (26/10/2025).
Maruarar, yang akrab disapa Ara, menekankan, KUR Perumahan merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil, terutama pelaku UMKM yang bertekad naik kelas.
Melalui program ini, masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan lebih mudah memiliki rumah layak huni, sekaligus mendorong roda ekonomi di daerah melalui peran usaha kecil dan menengah.
“Hebat, ibu-ibu di Karawang banyak yang pekerja keras, banyak yang buka usaha di rumahnya. Program ini bisa bantu mereka agar usahanya makin maju dan tempat tinggalnya makin layak,” katanya.
Ia juga menyoroti potensi besar Jawa Barat dalam menyerap program rumah subsidi. Dengan jumlah penduduk yang tinggi, Ara menargetkan sekitar 100 ribu unit rumah subsidi terserap di wilayah tersebut dari total 350 ribu unit nasional.
Saat ini, Kabupaten Karawang menduduki posisi ketiga di Jawa Barat dalam penyerapan rumah subsidi, setelah Bekasi dan Bogor, dengan capaian sekitar 5.400 unit rumah.
Ara berharap angka tersebut terus meningkat melalui kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha.
“Kalau kolaborasi ini terus dijaga, makin banyak masyarakat yang bisa punya rumah layak,” ucapnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menekankan pentingnya sektor perumahan sebagai penggerak ekonomi daerah. Ia menilai pembangunan perumahan dapat menstimulasi berbagai sektor seperti toko bangunan, jasa tukang, hingga UMKM sekitar, namun harus tetap memperhatikan aspek tata ruang.
“Kalau perumahan dibangun di tengah sawah tanpa drainase yang baik, akhirnya banjir dan rakyat bisa miskin karena perkakasnya rusak, padahal dibeli dengan kredit,” tegas Dedi.
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/pertemuan-prabowo-maruarar-di-singapura-jadi-awal-gagasan-kur-perumahan/












