Perpustakaan Penghubung Masyarakat dan Pengetahuan

Nasional6 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Literasi dapat diterapkan di mana pun, termasuk dalam hal peningkatan mutu budidaya pertanian yang dapat menghasilkan omzet dan produk berdaya saing luar biasa. Untuk mendukung pengembangan literasi, diperlukan pengetahuan. Lembaga yang bertugas mengelola dan mendiseminasikannya adalah lembaga perpustakaan.

Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Joko Santoso, dalam kegiatan Festival Literasi 2025, di Kabupaten Magetan, Kamis (9/10/2025).

“Perpustakaan tidak hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga sebagai tempat beraktivitas yang menghubungkan setiap orang dengan pengetahuan untuk memperkuat keterampilan dan mengasah kecakapan,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Minggu (12/10/2025).

Baca juga : Ketum Baru PIRA Tegaskan Komitmen Penguatan Perempuan

Joko memandang, penyelenggaraan festival yang didukung bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik 2025 dari Perpusnas ini menggugah masyarakat akan pentingnya pengetahuan dan intelektual sebagai basis untuk memperkuat kapabilitas agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif. 

Dia lalu menjelaskan upaya yang dilakukan Perpusnas untuk mendukung program prioritas nasional, di antaranya menyebarkan bantuan bahan bacaan ke desa, komunitas, rumah ibadah, lembaga pemasyarakatan, menyalurkan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), dan menyediakan titik baca yang dapat dipindai untuk membaca koleksi digital. Dalam hal pelestarian warisan budaya, Perpusnas telah mengalihwahanakan Babad Diponegoro menjadi komik agar dapat dibaca anak-anak.

Perpusnas juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan KKN Tematik Literasi dengan melibatkan mahasiswa agar mereka dapat mengaktifkan bantuan bahan bacaan Perpusnas dan juga membentuk perpustakaan desa.

Baca juga : Perempuan Jadi Benteng Keluarga Tangkal Radikalisme Digital

Joko kemudian memaparkan keberhasilan upaya pengembangan literasi masyarakat Jawa Timur yang ditandai dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan nilai Tingkat Kegemaran Membaca pada 2024. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional.

READ  Diungkap PPATK 71 Persen Pemain Judol Berpenghasilan Rendah Jabar Tertinggi

Namun demikian, Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, menyadari masih ada tantangan yang harus dihadapi. Terutama karena penggunaan telepon genggam yang banyak menyita waktu sehingga dapat mengurangi kegemaran membaca masyarakat.

“Harus kita carikan jalan keluar secara sistemik untuk menghadapi ini. Karena tanpa ada upaya untuk menggedor kegemaran membaca, cita-cita untuk maju akan lebih lambat tercapainya,” urainya.

Baca juga : Kemenkes Ingatkan Pentingnya Kesehatan Jiwa Di Segala Situasi

Suyatni sangat mengapresiasi penyelenggaraan Festival Literasi Magetan. Dia mengharapkan, kegiatan ini dapat memacu produktivitas masyarakat Magetan serta pendokumentasian dan penggalian informasi terkait sejarah Kabupaten Magetan.

Dalam kesempatan yang sama, pria yang juga dikenal dengan panggilan Kang Suyat mengukuhkan Arini Handayani sebagai Bunda Literasi Kabupaten Magetan periode 2025-2030.

Kegiatan lain yang dilaksanakan dalam Festival Literasi ini, di antaranya musyawarah daerah Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), penyerahan penghargaan kepada peraih prestasi di bidang literasi, bedah buku, dan pementasan wayang.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *