Perkuat Blue Carbon, Pelindo Solusi Logistik Tanam 16 Ribu Bibit Mangrove

Nasional5 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) mendukung upaya global menghadapi perubahan iklim melalui rehabilitasi ekosistem pesisir.

Langkah ini sejalan dengan target Net Zero Emission dan penguatan konsep ekosistem blue carbon.

Salah satu yang dilakukan SPSL di tahun ini adalah menanam harapan baru melalui rehabilitasi mangrove seluas 10 hektare di pesisir Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sebanyak 16 ribu bibit Rhizophora sp. ditanam dengan pola sylvofishery, melanjutkan kegiatan serupa yang telah dilakukan setahun sebelumnya di lokasi yang sama.

Baca juga : Perkuat Green Logistics, KAI Logistik Terapkan ISO 14083

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Dewi Fitriyani menegaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

SPSL fokus pada pelestarian ekosistem pesisir dan pemberdayaan masyarakat.

“Sejalan dengan semangat ‘Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera’, rehabilitasi mangrove bukan sekadar menanam pohon, tapi menanam masa depan bagi ekosistem dan warga pesisir,” kata Dewi di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Dewi menambahkan, rehabilitasi mangrove melibatkan kelompok tani dan masyarakat setempat. Mereka tidak hanya menanam, tapi juga diberdayakan untuk merawat hingga tumbuh optimal.

Baca juga : Cetak Generasi Cerdas, Pelindo Solusi Logistik Gelar Program Mengajar

Menurutnya, rehabilitasi mangrove membawa manfaat berlapis. Selain memperbaiki ekosistem pesisir, program ini juga membuka peluang ekonomi baru seperti pengembangan ekowisata, produk olahan hasil mangrove, hingga diversifikasi usaha kelompok tani lokal.

“Pelibatan masyarakat menjadi kunci agar program ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan benar-benar memberi dampak nyata dan berkelanjutan,” ujarnya.

Langkah ini juga mendukung tiga tujuan utama Sustainable Development Goals (SDGs).

“Upaya ini adalah bukti nyata keseriusan kami dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kegiatan operasional perusahaan,” ujarnya.

READ  Wapres Gibran Melayat Adik Luhut Pandjaitan Di RSPAD Gatot Soebroto

Baca juga : Panen Raya Kuartal III, Polri Hasilkan 751 Ribu Ton Jagung

“Kami berkomitmen memperkuat langkah ini di tahun 2026 dan seterusnya demi mewujudkan dunia yang lebih hijau, ekosistem yang lebih lestari, serta terbukanya peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat pesisir,” tutur Dewi.

Untuk diketahui, ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, karena mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar di tanah dan biomassa, serta melindungi kawasan pesisir dari bencana alam.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional (PMN) 2024 yang disusun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama sejumlah kementerian dan lembaga, luas ekosistem mangrove Indonesia mencapai 3,44 juta hektare.

Dari jumlah tersebut, sekitar 2,7 juta hektare atau 79,6 persen berada di dalam kawasan hutan, sementara 701 ribu hektare berada di luar kawasan hutan atau Areal Penggunaan Lain (APL).


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *