Pererat Hubungan, Presiden Tokayev Undang Prabowo Kunjungan Ke Kazakhtan

Nasional38 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Presiden Republik Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, secara resmi mengundang Presiden Prabowo Subianto, untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan. Undangan tersebut telah diterima oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Astana.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, menilai kunjungan ini sangat strategis dalam konteks hubungan bilateral dan dinamika global saat ini.

“Kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan yang sangat strategis untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan strategis dan komprehensif antara Indonesia dan Kazakhstan yang merupakan negara terbesar dan terkaya di Asia Tengah,” ujar Fadjroel.

Baca juga : REI Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Di Sektor Perumahan

Kazakhstan, terangnya memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang penting di kawasan Asia Tenggara. Kunjungan kenegaraan nantinya diharapkan dapat memperluas kerja sama di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga kerja sama strategis di kawasan.

Menurut Fadjroel, rencana kunjungan Prabowo ini sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Presiden yang menekankan pentingnya membangun dunia multipolar yang setara dan saling menghormati. Gagasan itu tercermin dalam sikap aktif Indonesia menjalin hubungan dengan berbagai kekuatan regional, termasuk Kazakhstan.

Sejak Indonesia mengakui kemerdekaan Kazakhstan pada 1991, hubungan kedua negara berjalan konsisten. Misi diplomatik Indonesia di Kazakhstan telah berkembang, dimulai dari penanganan oleh KBRI Moskow, lalu KBRI Tashkent, hingga pembukaan KBRI Astana pada 2010. 

Baca juga : Ribuan Kades Sambut Prabowo Luncurkan 80.000 Koperasi Merah Putih Dari Klaten

Berbagai kunjungan tingkat tinggi telah terjadi sebelumnya, termasuk kunjungan Presiden Soeharto ke Almaty dan Presiden Nursultan Nazarbayev ke Jakarta pada 1995, serta pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Nazarbayev di Astana pada 2013.

READ  Partai Gema Bangsa Susun Kepengurusan Wilayah Jateng

Momentum kerja sama terus berlanjut, salah satunya dalam perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang dimotori oleh KBRI Astana. Perjanjian ini diharapkan membuka akses pasar ekspor Indonesia ke lima negara anggota EAEU: Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarus, dan Kirgizstan.

Selain itu, KBRI Astana juga mendukung penuh kunjungan sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang transit di Astana pada Juli lalu, serta pertemuan Menlu Sugiono dengan Menlu Kazakhstan Murat Nurtleu di Jeddah.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *