Perbaiki Tata Niaga Impor Baja, Perlu Komitmen dan Langkah Serius Pemerintah

Nasional10 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Wakil Ketua Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto, meminta Pemerintah melakukan langkah serius dalam membenahi tata niaga impor baja demi memperkuat industri baja nasional.

Caranya, yakni dengan hilirisasi produk baja dalam rangka penyelamatan industri baja nasional.

“Derasnya impor baja murah asal China yang membanjiri pasar domestik dengan harga yang tidak masuk akal membuat produsen baja nasional kewalahan bersaing,” ujar Adisatrya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Menurut Adisatrya, sungguh tidak adil jika pedagang atau trader hanya bermodalkan ruko, mesin fax, dan komputer bisa mengimpor jutaan ton baja dari luar negeri, lalu membanjiri pasar nasional.

Baca juga : Digempur Impor Dari China, Tata Niaga Baja Harus Segera Diselamatkan

Sementara PTKS dan produsen baja lainnya yang punya fasilitas produksi dan mempekerjakan banyak tenaga kerja justru semakin tertekan karena kalah bersaing.

Akibat persaingan yang tidak sehat, dia mengungkap, salah satu perusahaan baja kelas internasional dan berskala besar terpaksa menutup pabriknya di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini sebagai akibat ketatnya persaingan dengan produk impor.

“Situasi ini menjadi peringatan serius bagi PTKS yang fokus operasinya hanya di Indonesia,” kata dia.

Selain itu, Adisatrya menyoroti beban utama PT Krakatau Steel (PTKS) yang masih berkutat pada persoalan utang.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Dukung Penuh Pertamina Grand Prix Indonesia 2025

Dari total utang perusahaan plat merah itu, sekitar 30 persen berasal dari swasta dan sudah berhasil direstrukturisasi dengan potongan pokok (haircut) yang signifikan.

Namun, sisa utang mayoritas berada di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tidak memungkinkan dilakukan pemotongan karena berpotensi merugikan negara. Bahkan akan menyulitkan perusahaan memperoleh tambahan modal dari perbankan lain.

READ  Titiek Puji Inisiatif Polri Garap 795 Ribu Hektar Jagung Untuk Swasembada Pangan

“Soalnya dengan status kolektabilitas Krakatau Steel yang kini turun ke level 2,” sebut politikus PDIP ini.

Komisi VI DPR kata Adisatrya berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan dan percepatan restrukturisasi utang Krakatau Steel dan penyediaan modal kerja oleh Danantara untuk penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan bahan baku bagi keberlanjutan usaha PTKS.

Baca juga : Koper Stupa TUKU Bersama Bagasi, Rayakan Teman Perjalanan Penuh Cerita

Untuk itu, dia mendorong Pemerintah dan perbankan nasional agar memberi dukungan penuh dalam memperbaiki tata kelola industri baja nasional.

Perbaikan tata niaga impor baja menjadi kunci agar PTKS dapat kembali sehat dan berdaya saing di pasar domestik maupun internasional.

Terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Krakatau Steel yang diusulkan Komisi VII DPR, Adisatrya mengaku setuju. Sebab hal itu selaras dengan kepentingan bersama, yakni menyelamatkan industri baja nasional.

“Kami mendukung segala macam upaya ini, baik di Komisi VII maupun di Komisi VI. Tujuannya sama, untuk memperbaiki kondisi PT Krakatau Steel dan juga industri baja nasional,” tutupnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *