Perang Tarif Memanas, Industri Bahan Bangunan China Melonjak

Infrastruktur194 Dilihat

Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah munculnya wacana tarif resiprokal yang dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump, Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi berbagai sektor industri global, termasuk industri bahan bangunan di Indonesia.

Menurut Hasan Anny, CEO Onassis Bellucci Indonesia, situasi ini tengah memicu pergeseran besar dalam peta perdagangan global. “Peta perdagangan dunia sedang menyesuaikan diri dengan keseimbangan baru, dan proses ini akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Hasan kepada Majalah Synergy Indonesia, Kamis (17/4/2025).

Meski dampaknya terhadap arus impor bahan bangunan ke Indonesia belum terasa secara langsung, prediksi ke depan menunjukkan adanya potensi peningkatan signifikan dalam volume barang dari China ke negara-negara di luar Amerika Serikat, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh upaya produsen asal China mencari pasar alternatif sebagai respons atas tekanan tarif dari AS.

Baca Juga, Golden Property Awards 2025 Siap Jadi Momen Reuni Para Tokoh Properti Legendaris

“Arus barang dari China diprediksi akan semakin deras masuk ke pasar-pasar baru, termasuk Indonesia. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri lokal untuk tetap kompetitif,” jelas Hasan.

Menanggapi dinamika tersebut, Onassis Bellucci Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Perusahaan kini fokus memperkuat keunggulan komparatif yang dimiliki, sambil terus memantau perkembangan global. Dalam hal pemasaran, strategi ekstensifikasi dan intensifikasi diterapkan dengan penekanan pada kekuatan utama perusahaan.

Namun, untuk menghadapi gejolak ini dengan lebih efektif, dukungan kebijakan dari pemerintah dinilai sangat krusial. “Yang paling dibutuhkan adalah peningkatan kepercayaan pasar terhadap pemerintah, pemangkasan birokrasi, serta penghapusan berbagai hambatan bisnis,” tambahnya.

Meski kondisi global penuh ketidakpastian, Hasan tetap optimistis terhadap masa depan industri. Ia menilai situasi ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia jika pemerintah mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif.

READ  Maybank Indonesia Gelar Forum Pendalaman Pasar Uang

“Ada kemungkinan Indonesia akan mendapat durian runtuh dari relokasi pabrik-pabrik China, namun kondisi di dalam negeri harus benar-benar dibenahi agar kita tidak kalah bersaing dengan negara emerging market lainnya,” pungkasnya.

Dengan kondisi perdagangan global yang terus berubah, industri bahan bangunan Indonesia kini berada di persimpangan antara tantangan dan peluang. Adaptasi cepat dan dukungan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci dalam menentukan siapa yang mampu bertahan dan tumbuh di tengah turbulensi global ini.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/perang-tarif-memanas-industri-bahan-bangunan-china-melonjak/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *