Penyuluhan di Duren Tiga Dorong Warga Kritis terhadap Depot Air Minum Isi Ulang

Nasional671 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Di tengah maraknya konsumsi air minum isi ulang, banyak warga belum menyadari bahwa air galon yang tampak jernih belum tentu aman dikonsumsi. Terlebih, sebagian besar depot isi ulang belum sepenuhnya mematuhi standar kebersihan dan prosedur pengujian air.

Hasil pemantauan terbaru Yayasan Jiva Svastha Nusantara di Kota Bandung menunjukkan bahwa 84,9 persen air minum rumah tangga dan 84,7 persen air dari depot isi ulang (DAMIU) yang diuji di laboratorium terkontaminasi bakteri E.coli dan/atau coliform. Temuan ini mempertegas bahwa persoalan mutu air minum bersifat sistemik dan memerlukan respons edukatif yang melibatkan masyarakat luas.

Menyikapi hal ini, Yayasan Jiva Svastha Nusantara menyelenggarakan serangkaian kegiatan penyuluhan, salah satunya di Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan, untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dasar tentang air minum yang aman dan bagaimana menjadi konsumen yang lebih sadar risiko. Bertempat di Kantor Kelurahan Duren Tiga, kegiatan yang merupakan bagian dari program Indonesia Sehat Mulai dari Air Bermutu ini dihadiri warga setempat, yang mayoritas merupakan anggota PKK.

Dalam sesi penyuluhan, peserta mendapatkan pemahaman mengenai kriteria air minumyang layak konsumsi, dampak kesehatan akibat air yang terkontaminasi, serta praktik penyimpanan air di rumah tangga yang aman. Pembahasan juga mencakup standar usaha Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU), mulai dari kebersihan fasilitas, kepatuhan administratif, hingga frekuensi pengujian laboratorium.

Baca juga : Yayasan Jiva Svastha Dorong Masyarakat Lebih Kritis terhadap Sumber Air Minum Isi Ulang

Wuhgini, Sanitarian Ahli Muda dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan yang hadir sebagai narasumber, menjelaskan bahwa air yang tampak jernih secara fisik belum tentu bebas risiko.

READ  Komut PLN EPI Pastikan Pasokan Batubara Aman di PLTU Timor-1

“Air minum yang aman harus memenuhi tiga parameter utama: fisik, kimia, dan mikrobiologi. Untuk memastikan air bebas dari bakteri atau bahan kimia berbahaya, perlu dilakukan pengujian di laboratorium,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa masyarakat dapat menilai kualitas DAMIU dari beberapa indikator sederhana: apakah depot tersebut rutin menguji airnya di laboratorium terakreditasi, memiliki Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS), serta menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku penjamah airnya.

Wuhgini juga menekankan agar masyarakat tidak menyimpan galon isi ulang terlalu lama, karena risiko kontaminasi meningkat seiring waktu. “Praktik menyetok galon di rumah ataupun di depot adalah hal yang tidak dianjurkan, namun masih sering terjadi,” ujarnya.

Baca juga : Tamsil Linrung Dorong Daerah Terbitkan Municipal Bond

Lebih jauh, dia mengingatkan bahwa konsumsi air yang tidak layak dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, hepatitis, bahkan dapat berdampak pada stunting jika terjadi dalam jangka panjang dan memengaruhi status gizi anak.

Surya Putra, Kepala Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, menegaskan pentingnya edukasi air minum hingga ke tingkat rumah tangga.

“Kami berharap warga bisa lebih peka terhadap apa yang dikonsumsi sehari-hari. Menjaga kebersihan dispenser, galon, atau teko air, mencuci tangan pakai sabun, dan menjadi konsumen yang berani bertanya adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar,” ujarnya.

Kegiatan penyuluhan ini juga menjadi ruang dialog antara masyarakat dan penyelenggara program, terutama terkait tantangan dalam memilih sumber air minum yang aman di tengah maraknya praktik usaha DAMIU yang belum seluruhnya memenuhi standar. Peserta menyampaikan berbagai pengalaman sehari-hari, mulai dari ketidakpastian asal-usul air yang dijual, hingga kekhawatiran soal depot yang tampak tidak higienis namun tetap beroperasi. Melalui diskusi ini, masyarakat didorong untuk tidak hanya menjadi konsumenpasif, melainkan turut serta dalam pengawasan komunitas dan menyuarakan hak atas airminum yang layak.

READ  Airlangga-Zulhas Pimpin Percepatan Program Pemerintah

Baca juga : Penghapusan Truk ODOL Nggak Bisa Instan, Harus Bertahap Dan Perlu Insentif

Ke depan, Yayasan Jiva Svastha Nusantara berkomitmen untuk terus menjangkau lebihbanyak wilayah dan kelompok masyarakat, serta memperkuat kolaborasi dengan Puskesmas dan pemerintah daerah. Edukasi publik, advokasi kebijakan, dan pendampingan berbasis komunitas akan tetap menjadi pilar pendekatan yayasan dalam memastikan airminum yang layak bukan hanya menjadi hak, tetapi juga kenyataan bagi seluruh warga.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *