Pentingnya Sensitivitas

Nasional18 Dilihat


SUPRATMAN

SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka – DPR mendapat sorotan media asing. Ini bukan soal UU penting yang selesai dibahas, seperti UU Perampasan Aset. Bukan itu. Ini soal dana reses yang naiknya hampir dua kali lipat. Dari Rp 400 juta menjadi Rp 702 juta.

Kenaikan ini bahkan menjadi sorotan media-media asing. Di antaranya, Reuters dan BBC. Media negara-negara tetangga, seperti Malaysia, juga menyoroti kenaikan ini.

Ini sebenarnya masalah domestik. Tapi kenapa media asing tertarik dengan isu ini?

Bisa jadi, mereka kaget. Karena baru sebulan setengah yang lalu Indonesia diguncang demo besar-besaran yang memprotes DPR, sekarang para wakil rakyat seolah melupakan demo tersebut. Kenapa bisa secepat itu?

Baca juga : “Lari Ke Rumah Orang Tua”

Kenaikan tunjangan reses ini jelas menjadi isu sensitif karena langsung berhubungan dengan masalah yang menjadi tuntutan para demonstran akhir Agustus 2025 lalu. 

Kenaikan hampir dua kali lipat ini bisa dinilai sebagai simbol ketidakpekaan elite politik terhadap aspirasi dan penderitaan rakyat.

Seperti banyak negara berkembang lainnya, saat ini Indonesia menghadapi sejumlah tantangan ekonomi yang berat. 

Meskipun ada perbaikan dalam beberapa sektor, masalah ketimpangan sosial dan kesenjangan ekonomi masih sangat terasa. Kenaikan dana reses ini menggambarkan bahwa ada “kesenjangan rasa” yang sangat jauh antara rakyat dengan para wakilnya.

Baca juga : Koboi Baru: Cinta Dan Ancaman

Kenaikan ini juga bisa mengurangi kepercayaan rakyat terhadap sistem demokrasi di Indonesia. Ketika keputusan-keputusan seperti ini diterima tanpa banyak perdebatan publik atau pengawasan ketat, ada kekhawatiran bahwa demokrasi Indonesia sedang terancam oleh perilaku elit politik yang tidak peka terhadap kebutuhan rakyat. Ini sangat berisiko. Ini menjadi preseden yang tidak baik.

READ  SIM Keliling Kabupaten Bogor Minggu 23 Maret Hadir Di Mc Donalds Dramaga

Kenaikan tunjangan reses ini mencerminkan sesuatu yang lebih besar. Ini bukan hanya soal kebijakan yang tidak peka, tapi bisa menggambarkan sisi lain pengambilan keputusan politik di Indonesia yang cenderung tertutup. Publik tentu kaget dengan angka Rp 702 juta ini.

DPR mestinya sensitif terhadap realitas sosial. Jangan menganggap sepele isu-isu sensitif seperti ini. Di sinilah pentingnya sikap bijak. Tenggang rasa. Juga sensitivitas para wakil rakyat. 

Ketika media-media asing menyorot dengan tajam, ini bisa menjadi pengingat yang sangat penting. Karena, sebenarnya, prahara akhir Agustus-awal September 2025 lalu, belum sebelumnya padam. 

Baca juga : Tepuk Tangan Untuk Superhero?

Kita, tentu saja, harus sekuat tenaga menghindari supaya demo yang menelan korban jiwa satu setengah bulan lalu itu, tidak terulang.(*)


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *