Pemerintah Tambah Kuota FLPP Jadi 350 Ribu Unit

Infrastruktur199 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com –  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi 350 ribu unit. Ini merupakan langkah penting setelah dilakukan penghitungan anggaran oleh Kemenkeu.

“Ada keinginan untuk meningkatkan targetnya, data terakhir kami mendapatkan angkanya naik dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit, sehingga nanti konsekuensi dari FLPP-nya akan kami hitung lagi,” ungkap Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kabar ini disambut positif oleh pengembang perumahan bersubsidi seperti Pesona Kahuripan. Direktur Utama Pesona Kahuripan, Angga Budi Kusuma, mengungkapkan keyakinannya terhadap progres yang telah dilakukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di bawah Menteri Maruarar Siarait.

“Semoga kabar ini menjadi bukti nyata bahwasanya perjuangan daripada Kementerian PKP berikut dengan jajarannya sudah mendekati realisasi akan ditambahkannya kuota FLPP menjadi 350 ribu unit rumah,” kata Angga dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Menurut Angga, langkah yang diambil oleh Kementerian PKP dalam memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat, khususnya MBR yang belum memiliki hunian, layak untuk diapresiasi. Pesona Kahuripan juga siap mendukung terwujudnya program ini.

“Sekali lagi, tentunya ini merupakan kabar baik dan merupakan progres dari perjuangan Menteri PKP yaitu Bapak Maruarar Sirait yang pernah menginformasikan akan berusaha menambahkan kuota FLPP yang semula 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit,” ujar Angga.

Pembangunan Rumah Subsidi Masih Jauh dari Target

Meskipun pemerintah telah menyalurkan rumah subsidi melalui program FLPP dan KPR Tapera, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat bahwa realisasi pembangunan rumah subsidi dari 1 Januari hingga 16 April 2025 baru mencapai 105.319 unit. Jumlah ini masih jauh dari target tahunan yang dicanangkan, yaitu tiga juta unit rumah per tahun.

READ  Central Group Bagikan 3 Rumah 1 Villa untuk Konsumen

Namun, peningkatan kuota FLPP yang disetujui pemerintah menjadi 350.000 unit, naik 130.000 unit dari alokasi awal sebesar 220.000 unit, memberikan harapan baru. Kendati demikian, distribusi FLPP yang lebih banyak masih memerlukan perencanaan yang lebih matang agar dapat memberikan manfaat yang optimal.

REI Dorong Manajemen Risiko yang Lebih Baik

Merespons situasi ini, Asosiasi Pengembang Perumahan Real Estate Indonesia (REI) mendorong pemerintah untuk segera menetapkan kebijakan pembangunan perumahan yang lebih terstruktur dan terarah. Ketidakpastian regulasi dinilai sebagai tantangan utama yang menghambat kontribusi pengembang dalam mewujudkan program perumahan rakyat.

Ketua Umum REI, Joko Suranto, menyarankan agar pengembang menerapkan manajemen risiko yang baik dan pemerintah harus memproyeksikan kuota FLPP secara lebih realistis agar distribusinya lebih merata.

“Kami menyarankan agar pengembang menerapkan manajemen risiko yang baik dan pemerintah melihat kondisi riil untuk memproyeksikan kuota secara seimbang,” ujar Joko Suranto saat dihubungi Property and The City, ditulis Selasa (06/05/2025).

Lebih lanjut, REI menilai roadmap pembangunan perumahan yang jelas dan terstruktur sangat dibutuhkan.

“Ada persoalan pada belum jelasnya roadmap pada sektor perumahan. Selain itu, kami mengharapkan pemerintah dapat membangun ekosistem industri properti yang kondusif, membina pengembang, bukan mengaudit,” kata Joko.

Ia juga menambahkan, pengembang sangat membutuhkan pedoman yang jelas untuk berperan aktif dalam mencapai target tiga juta rumah per tahun.

Peran Pengembang Dalam Mewujudkan Program Perumahan Rakyat

Joko menekankan pentingnya adanya roadmap yang jelas, baik bagi sektor perumahan secara nasional maupun bagi para pengembang. Tanpa arah kebijakan yang tegas, pelaku usaha properti akan kesulitan bergerak secara optimal.

“Kami ingin ke depan akan ada roadmap yang jelas tentang bagaimana mencapai 3 juta rumah per tahun dan bagaimana pengembang berperan dalam ekosistem yang telah ada sejak lama,” pungkasnya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/pemerintah-tambah-kuota-flpp-jadi-350-ribu-unit-pengembang-sambut-positif/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *