MUI Gandeng Muftyat Kazakhstan Kerja Sama Riset Hingga Garap Potensi AI

Nasional13 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menjalin kerja sama pengembangan dakwah Islam dengan Dewan Spiritual Muslim Kazakhstan (Muftyat). 

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions di Astana, Kazakhstan, Rabu (17/9/2025).

Kerja sama ini menjadi langkah strategis kedua lembaga untuk memperkuat penyebaran nilai-nilai Islam moderat di kancah global.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Umum MUI, Buya Dr. Anwar Abbas, bersama perwakilan Muftyat Kazakhstan.

Baca juga : RI-Polandia Teken MLA, Perkuat Kerja Sama Hukum Lintas Negara

Salah satu fokus utama dalam nota kesepahaman ini adalah promosi bersama dakwah Islam Wasathiyah, yang bertujuan untuk mencegah ekstremisme dan radikalisme agama.

Menariknya, kedua belah pihak juga sepakat untuk memanfaatkan potensi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.

Selain itu, lingkup kerja sama mencakup bidang fatwa, pengembangan dialog antaragama, pertukaran ulama dan cendekiawan, hingga penelitian dan publikasi bersama.

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, menyambut hangat kerja sama ini. Menurutnya, langkah tersebut menjadi bukti semakin majunya hubungan bilateral kedua negara.

Baca juga : Rangkap Jabatan Kepala BKP Justru Tingkatkan Kualitas Komunikasi Publik

“Kami berterima kasih atas kedatangan Buya Anwar Abbas dan Mas Fuad Fanani di VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions ini sebagai bagian dari ikhtiar memajukan diplomasi budaya Indonesia di Kazakhtan dan dunia,” ujar Dubes Fadjroel.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas berharap MoU ini dapat segera diimplementasikan. Ia menilai kesepakatan tersebut memiliki peran krusial dalam hubungan kedua negara ke depan.

READ  Mahasiswa Sampoerna University Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

“MoU ini sangat penting sebagai sarana memperkuat hubungan Indonesia-Kazakhstan di masa depan,” tutur Buya Anwar.

Anggota delegasi Indonesia lainnya, Dr. Ahmad Fuad Fanani, memandang forum kongres di Astana ini sangat strategis. Ia menyoroti salah satu seruan penting dalam forum tersebut.

Baca juga : Kejagung Buru Aset Raja Minyak MRC Hingga ke Luar Negeri

Menurut dosen FISIP Uhamka ini, forum tersebut mengajak dunia untuk melindungi situs-situs keagamaan dari tindakan tidak bertanggung jawab.

“Forum ini juga mengajak pentingnya a call for action untuk melindungi religious sites dari tindakan-tindakan yang tidak beradab,” tandas Fuad.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *