Minyak Dioplos, Bensin Dioplos, Beras Dioplos

Nasional108 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Kasus oplosan muncul lagi. Setelah heboh minyak goreng dan bensin yang dioplos, kini muncul kasus lain, beras ikutan dioplos. Modusnya, beras kemasan premium, tapi isinya kualitas medium.

Terungkapnya beras oplosan ini hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri. Hasilnya, ada 212 merek beras di pasaran yang tak sesuai standar mutu. Di kemasan tertulis 5 kg, isinya cuma 4,5 kg. Labelnya premium, tapi rasanya bukan.

Temuan ini bikin Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berang. Apalagi yang dioplos itu, hampir semua merek beras. Dari 268 sampel beras yang diteliti dari 212 merek yang ada, mayoritas tak sesuai mutu dan takaran. Parahnya lagi, beras oplosan ini sudah masuk rak minimarket dan supermarket.

Baca juga : Dinner Bareng Berdua, Prabowo Dan Macron Saling Puji Di Medsos

Modusnya beragam, dari mencap ulang beras medium sebagai premium, sampai mengurangi berat kemasan. Investigasi berlangsung 6–23 Juni 2025 dan menemukan: 85,56 persen beras premium tak sesuai mutu, 59,78 persen tak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), dan 21,66 persen isinya kurang dari yang ditulis.

Amran mengatakan, praktik curang ini telah membuat rakyat merugi. Taksirannya, bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Terkait temuan itu, Amran mengungkapkan, 10 produsen besar sudah dipanggil penyidik. Dia memastikan proses hukum jalan terus. “Kami sudah kirim laporan ke Kapolri dan Jaksa Agung. Pemeriksaan berjalan,” tegasnya.

Baca juga : Rasakan Hidup 1.000 Tahun Lagi Di Osaka-Kansai Expo 

Satgas Pangan Polri pun bergerak. Total 25 produsen beras kemasan 5 kg sedang diperiksa. Yang sudah lebih dulu diperiksa antara lain dari Wilmar Grup dengan merek Sania, Sovia, Fortune. PT Food Station Tjipinang Jaya dengan merek Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos.

READ  Festival Layang-Layang Raksasa Di Socia Garden Karawang Dongkrak Penjualan Unit

Lalu, PT Belitang Panen Raya dengan merek Raja Platinum dan Raja Ultima. PT Unifood Candi Indonesia dengan merek Larisst dan Leezaat. PT Buyung Poetra Sembada Tbk dengan merek Topi Koki.

Selain itu, PT Bintang Terang Lestari Abadi dengan merek Elephas Maximus dan Slyp Hummer. PT Sentosa Utama Lestari/Japfa Group (Ayana). PT Subur Jaya Indotama dengan merek Dua Koki dan Beras Subur Jaya. CV Bumi Jaya Sejati dengan merek Raja Udang, Kakak Adik. PT Jaya Utama Santikah dengan merek Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi dan Medium Pandan Wangi.

Baca juga : Kaesang Berkelakar Jokowi Takut Daftar

Selain itu, Polri telah merilis 4 produsen beras yang diduga melakukan pengoplosan beras, di antaranya Wilmar Grup, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari. Namun, saat ini Satgas Pangan masih menganalisis hasil pemeriksaan. Jika ditemukan pelanggaran standar mutu dan takaran, Bareskrim memastikan akan menindaklanjuti secara hukum.

Kepala Divisi Unit Beras PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group), Carmen Carlo Ongko S mengatakan, pihaknya menghormati dan mendukung penuh proses pemeriksaan Satgas Pangan Polri. “Kami memastikan seluruh proses produksi dan distribusi beras PT SUL dijalankan sesuai dengan standar mutu dan regulasi,” kata Carmen dalam pernyataan resminya, Sabtu (12/7/2025.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *