Menggugah Kaum Muda untuk Memiliki Rumah Sejak Dini

Infrastruktur20 Dilihat
Ruby Herman: Menggugah Kaum Muda untuk Memiliki Rumah Sejak Dini
Ruby Herman, Founder Muda Keren Punya Properti

Jakarta, propertyandthecity.com Di tengah maraknya gaya hidup “you only live once” (YOLO) di kalangan anak muda, Ruby Herman muncul sebagai sosok yang konsisten menggaungkan pentingnya memiliki rumah sejak usia muda. Melalui gerakan yang ia gagas, “Muda Keren Punya Properti”, Ruby berkeliling dari podcast ke seminar, dari komunitas ke perbankan, untuk menyampaikan satu pesan sederhana: anak muda harus sadar masa depan.

Fenomena Sewa dan Budaya YOLO

Ruby tak menampik bahwa generasi muda masa kini cenderung memilih menyewa tempat tinggal dibanding membeli. Pilihan itu, menurutnya, bukan semata karena harga properti, melainkan karena pengaruh kuat dari media sosial, influencer, hingga kampanye industri lain yang menawarkan prioritas berbeda.

“Sekarang banyak kampanye yang bilang lebih baik sewa, uangnya dialihkan untuk investasi lain,” kata Ruby dalam podcast SOS Bersama Ismet yang ditayangkan pada 6 Agustus 2025.

Ia menilai fenomena ini diperkuat gaya hidup YOLO yang mengajak kaum muda menikmati hidup sepenuhnya hari ini, walau sering kali mengabaikan perencanaan jangka panjang.

Ruby melihat situasi ini mulai mengarahkan sebagian anak muda pada kondisi “lebih besar pasak daripada tiang”. Bahkan, budaya konsumtif dan dorongan ingin cepat kaya kerap membuat mereka terjebak pinjaman daring. “Karena terinfluence kampanye-kampanye itu,” ujarnya.

Data yang Mengkhawatirkan

Kegelisahan Ruby bertambah ketika mengetahui pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa 81 juta milenial Indonesia belum memiliki rumah. Angka itu setara hampir 30 persen penduduk Indonesia. “Ini realita,” kata Ruby. “Padahal mereka generasi yang nanti memimpin negara.”

Ia menilai persoalan itu bukan sekadar isu ekonomi, tetapi persoalan mindset.

Prinsip Kemandirian dan Ancaman Sandwich Generation

Kesadaran memiliki rumah bagi Ruby sangat erat dengan kemandirian finansial. Ia belajar langsung dari orang tuanya bahwa minimal seseorang harus memiliki rumah sebelum memasuki usia 55 tahun.

READ  PHILO, Klaster Baru Alam Sutera yang Cocok Jadi #PHIlihanLOe

“Kalau tidak, masa tua bisa menyusahkan anak,” ujarnya. Kondisi itu yang memunculkan istilah sandwich generation, generasi yang menanggung kehidupan orang tua sekaligus anak. “Ini bisa diputus bila anak muda bertanggung jawab pada dirinya sendiri sejak awal.”

Edukasi lewat Bahasa Anak Muda

Ruby menyadari anak muda tidak menyukai pendekatan penjualan yang memaksa. Karena itu, ia memilih jalur edukasi, bukan hardselling. Ia bahkan menilai industri properti perlu belajar dari sektor lain yang lebih dekat dengan dunia anak muda, seperti hiburan, musik, dan budaya pop.

“Kenapa tidak ada developer yang masuk lewat konser musik?” ujarnya. Menurut Ruby, generasi muda lebih mudah disentuh lewat pendekatan fun dan relevan, bukan sekadar brosur harga.

Ia juga menyinggung kuatnya pengaruh figur publik. Fenomena boneka Labubu, misalnya, bisa viral karena ditampilkan seorang anggota Blackpink. “Artinya, influence itu sangat kuat. Developer juga harus bisa mengedukasi dengan cara yang halus.”

Cerita Perubahan di Lapangan

Ruby menceritakan bahwa banyak kru podcast atau panitia acara yang mengundangnya akhirnya justru tersadarkan setelah mendengar penjelasannya. “Ada yang enam bulan kemudian sudah punya properti,” ujarnya. Baginya, bukti itu menunjukkan bahwa pemahaman lebih efektif dibanding paksaan.

Properti sebagai Penyaring Karakter

Dalam beberapa kesempatan, Ruby bahkan menyebut bahwa kepemilikan rumah bisa menjadi alat ukur untuk memilih pasangan. Alasannya sederhana: pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menuntut riwayat keuangan yang baik.

“Itu karakter yang tidak bisa disembunyikan,” katanya. Menurut Ruby, seseorang yang bisa mengelola keuangan dengan baik cenderung lebih siap membangun keluarga.

Mendorong Generasi Mandiri

Di era ketika DP nol persen dan biaya BPHTB banyak ditanggung developer, Ruby menilai tidak ada alasan untuk menunda. Bagi dirinya, rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi simbol kemandirian dan perencanaan hidup.

READ  AQUA Elektronik Rilis AC Sehat Bebas Bakteri dan Virus

“Anak muda harus punya rumah,” tegasnya. “Bukan hanya untuk gaya, tapi untuk memutus rantai masalah di masa depan.”

Melalui gerakan dan edukasinya, Ruby berharap semakin banyak generasi muda menyadari bahwa memiliki properti bukan sekadar mimpi, melainkan keputusan penting yang akan menentukan kualitas hidup mereka kelak. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ruby-herman-menggugah-kaum-muda-untuk-memiliki-rumah-sejak-dini/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *