Mempersiapkan Kiblat Baru Peradaban Dunia Islam (48) Karya Peradaban Islam

Nasional20 Dilihat


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka – Berbicara tentang Ilmu Kalkulus, tidak bisa kita melupakan buku master piece Muhammad bin Musa al-Khwārizmī ialah Al-Kitab al- Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wa al- Muqabalah (Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan). Buku ini diterjemahkan ke dalam berbagai ba hasa. Terjemahan pertama ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Sampai sekarang karya-karya Al-Khawarizmi masih menghiasi perpustakaan sejumlah universitas terkemuka di Eropa dan Amerika. Karena kepintarannya, maka ia pernah ditunjuk menjadi kepala atau pemimpin konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun. Ia juga aktif di dalam proyek penentukan tata-letak bumi, bersama 70 ahli geografi lain untuk membuat peta dunia. Hasilhasil karya proyek yang ditanganinya sangat berjasa di dalam peletakan pengembangan sains dan teknologi di Eropa. Sayang ketika itu belum dikenal hak paten, sehingga sulit melacak berapa karya-karya beliau yang diimitasi di Eropa.

Baca juga : Karya Peradaban Islam: Perintis Geologi Dan Geografi

Karya-karyanya banyak meng inspirasi para ilmuan Eropa di dalam dunia sains, khususnya Fisika. Pada masa kejayaan Islam, terutama di masa pemerintahan Al-Ma’mun, ter dapat sejumlah ilmuan asing, khu susnya dari Yunani dengan berba gai latar belakang agama, yang belajar, magang, atau joint research ke lembaga yang dipimpin Al-Khawarizmi. Di antaranya ialah Brahmagupta (598-660) dan Arya-Bhata (475-550). Brahmagupta adalah se orang astronom yang banyak mene mukan ciri-ciri untuk luas dan vo lume benda padat. Sedangkan Arya-Bhata adalah seorang ilmuwan yang menciptakan tabel sinus (rasiorasio istimewa) dan mengembangkan sebuah bentuk Aljabar sinkopasi seperti sistem yang dibuat Diophantus. Bahkan ilmuan besar Inggeris, Isaac Newton (1642-17 27), yang dikenal dengan teori Gravitasi Newton, sesungguhnya banyak diinspirasi oleh Al-Khawarizmi.

READ  PEPC Raih Dua Penghargaan di Asian Management Excellence Awards 2025

Baca juga : Karya Peradaban Islam: Antara Astronomi Dan Astrologi

Aljabar yang di dunia Barat lebih dikenal dengan Algebra betulbetul membawa perubahan besar dalam dunia ilmu hitung. Jika saja AlKhawarizmi baru lahir di abad ini, sudah pasti mendapatkan hadiah Nobel (Nobel Price) mengingat dahsyatnya penemuan beliau. Aljabar sebagai cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas, lebih disederhanakan oleh AlKhawarizmi dengan menggunakan simbol yang sebelumnya berupa huruf atau angka, untuk merepresentasikan bilangan secara umum. Contoh praktisnya: simbol x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui. Jika si Ahmad mempunyai x pulpen dan Siti mempunyai 3 buku lebih banyak daripada Ahmad, maka dalam Aljabar, buku Siti dapat ditulis sebagai y = x + 3. Dengan menggunakan Aljabar, dapat memudahkan kita untuk mempelajari pola aturan aturan bilangan umumnya.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *