Membangun Indonesia Dengan Trilogi Nilai DIY

Nasional20 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menjaga Indonesia tidak cukup dengan peraturan dan kekuasaan semata. Melainkan harus dibangun di atas nilai, rasa, dan kebijaksanaan budaya.

Pandangan itu mengemuka dalam Dialog Kebangsaan Untuk Indonesia Damai di Sasono Hinggil Dwi Abad, Alun Alun Selatan Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi pembicara utama. Hadir pula ratusan akademisi, tokoh birokrat, seniman dan budayawan. Di antaranya Ekonom UGM Prof Gunawan Sumodiningrat, Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan Komjen Pol (Purn) Ahmad Dofiri, eks Menkopolhukam Mahfud MD, eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Rektor AMIKOM Yogyakarta Prof Suyanto, Anggota Dewan Pengarah BPIP Amin Abdullah, Butet Kertaredjasa, dan Soimah.

Baca juga : Indonesia Di Tengah Badai Dunia

“Kebangsaan itu bukan sekadar simbol atau seremonial. Ia hidup dalam cara kita memperlakukan sesama, bagaimana kita menempatkan nilai kemanusiaan di atas kepentingan kelompok,” buka Sultan.

Dia juga menyoroti pentingnya ruang dialog terbuka di masyarakat. Khususnya menjelang tahun politik, agar perbedaan pandangan tidak berkembang menjadi perpecahan.

“Kita ini bangsa yang besar, dengan perbedaan suku, agama, dan bahasa. Tapi yang membuat kita tetap satu adalah kesediaan untuk saling mendengar,” tuturnya.

Baca juga : Pemerintah Bangun Sekolah Indonesia Di Riyadh & Jeddah

Sri Sultan mengingatkan bahwa stabilitas sosial dan kedamaian bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

“Yogyakarta sejak lama menjadi ruang perjumpaan berbagai gagasan dan keyakinan. Dari sini pula semangat Indonesia damai dapat terus kita hidupkan,” pesan Sri Sultan.

Gunawan Sumodiningrat mengamini pentingnya Bhinneka Tunggal Ika. Semangat ini menjadi landasan untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Lebih jauh, lanjut Gunawan, dialog ini juga menegaskan kembali pentingnya trilogi filosofi Keistimewaan DIY yakni Hamemayu Hayuning Bawana, Sangkan Paraning Dumadi, dan Manunggaling Kawula lan Gusti.

READ  Sekjen Liga Muslim Dunia Puji Peran Kemanusiaan NU, Harap Kerja Sama Berlanjut

Baca juga : Kehangatan Dan Kenyamanan Di Rumah Dengan Water Heater

“Sebagai landasan etika dan spiritual dalam membangun kehidupan berbangsa yang damai dan berkeadaban,” tutur eks Deputi Kepala Bappenas itu.

Gunawan menjelaskan, nilai Hamemayu Hayuning Bawana mengajarkan pentingnya merawat keharmonisan dan memperindah kehidupan bersama. Sangkan Paraning Dumadi mengingatkan manusia pada hakikat asal dan tujuan hidupnya. Sementara Manunggaling Kawula lan Gusti menegaskan pentingnya harmoni antara pemimpin dan rakyat, negara dan masyarakat.

“Kita semua memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Mari kita bekerja sama menciptakan Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi semua,” tandas eks Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan itu.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *