Mayoritas Pencari Properti Pilih Rumah Lebih Luas, Bukan Berukuran 18 Meter Persegi

Berita Properti68 Dilihat

HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Rencana pemerintah untuk memperkecil ukuran rumah subsidi menjadi minimal 18 meter persegi menuai sorotan publik. Mayoritas pencari properti pilih rumah lebih luas.

Berdasarkan data pencarian dari Rumah123, kebanyakan masyarakat di Jabodetabek justru menunjukkan preferensi kuat terhadap rumah berukuran lebih luas, khususnya untuk rumah tapak, dengan dominasi pencarian berada di ukuran 90–150 m² dan 20–60 m².

Baca Juga: Kementerian PKP Ajak Komunitas Anak Muda Beri Masukan Mock Up Rumah Subsidi

Selama Januari–Mei 2025, minat terhadap hunian berukuran sangat kecil (≤ 20 m²) terbilang rendah, yaitu hanya 0,8% untuk rumah tapak dan 3,9% untuk apartemen.

Menurut Marisa Jaya, Head of Research Rumah123, data ini menegaskan bahwa kebutuhan ruang menjadi faktor utama dalam pemilihan tempat tinggal.

“Hingga saat ini, hanya 0,8% pencari rumah tapak dan 3,9% pencari apartemen yang tertarik dengan hunian di bawah 20 m². Ukuran rumah yang paling diminati berada di kisaran 90–150 m² (23,4%),” ungkap Marisa.

Selanjutnya, sambung Marisa, disusul ukuran 20–60 m² (22,6%) dan 60–90 m² (19,1%). Untuk apartemen, yang paling dicari adalah ukuran 20–60 m², mencapai 47,9%.

Perbedaan preferensi antara rumah dan apartemen ini mencerminkan kebutuhan dan ekspektasi berbeda dari konsumen.

Baca Juga: Tidak Hanya Ukuran Rumah Subsidi, Aturan Rumah Komersil Juga Bakal Diubah, Begini Penjelasan Menteri PKP

Apartemen dengan ukuran kecil lebih umum ditemui karena konsepnya memang ditujukan untuk efisiensi ruang, bisa dimanfaatkan untuk satu orang, pasangan yang baru menikah, atau keluarga kecil.

“Namun, ketika masyarakat mencari rumah tapak, kecenderungan yang dicari adalah fleksibilitas, privasi, dan ruang yang cukup untuk bertumbuh bersama keluarga,” tegas Marisa.

READ  Program Loyalitas "The Finest" dari Astra Land Indonesia Resmi Diluncurkan, Hadirkan Keuntungan Lintas Industri

Preferensi Rumah Lebih Luas Dominan di Pinggiran

Di sebagian besar kota di Jabodetabek, permintaan terhadap rumah tapak berukuran sangat kecil (≤ 20 m²) hampir tidak terlihat. Proporsinya berada di bawah 1%, kecuali di Jakarta Utara yang mencatat angka 2,7%.

Untuk rumah tapak berukuran 20–60 m², permintaan cenderung datang dari wilayah satelit seperti Bekasi (33,6%), Bogor (36,7%), dan Depok (38,9%).

Baca Juga: 3 Kasus Korupsi Rusun Bernilai Rp60 M Terbongkar, Kementerian PKP Serahkan ke Kejati Sumut

Hal ini sejalan dengan tren pertumbuhan suplai rumah di area pinggiran Jakarta. Sementara di Tangerang, Tangerang Selatan dan Jakarta cenderung ke ukuran rumah 60-90 m², 90-150 m², 150-250 m² dan di atas 250 m².

Menariknya, untuk apartemen berukuran kecil (≤ 20 m²), permintaan lebih banyak berasal dari kota-kota di luar Jakarta: Depok (23%), Bogor (11,6%), Bekasi (9,2%), Tangerang (9,8%), dan Tangerang Selatan (6,6%).

Di Jakarta sendiri, permintaan untuk apartemen sekecil ini berada di bawah 5%. Sedangkan ukuran apartemen yang paling diminati masyarakat di kawasan Jabodetabek secara umum terlihat didominasi segmen 20-60 m² (kisaran level 27%-85,2%).

Baca Juga: The Ease Canggu: Permata Properti Murino Group, Pengembang Lokal di Tengah Arus Investasi Asing Bali

ukuran rumah kecil,
Ilustrasi – Interior rumah berukuran kecil. (ChatGPT/AI)

Menariknya, untuk apartemen berukuran kecil (≤ 20 m²), permintaan lebih banyak berasal dari kota-kota di luar Jakarta: Depok (23%), Bogor (11,6%), Bekasi (9,2%), Tangerang (9,8%), dan Tangerang Selatan (6,6%).

Di Jakarta sendiri, permintaan untuk apartemen sekecil ini berada di bawah 5%. Sedangkan ukuran apartemen yang paling diminati masyarakat di kawasan Jabodetabek secara umum terlihat didominasi segmen 20-60 m² (kisaran level 27%-85,2%).

Rumah123 menyampaikan bahwa meskipun ada segmen pasar tertentu untuk hunian kecil—terutama dalam bentuk apartemen—masyarakat Indonesia secara umum masih membutuhkan rumah yang lebih luas untuk kenyamanan, fleksibilitas, dan pertumbuhan keluarga jangka panjang.

READ  Genjot Pembangunan Infrastruktur, Paramount Land Pacu Pengembangan Kota Mandiri

Baca Juga: Raker Bersama Komisi V DPR, Kementerian PU Mendapatkan Pagu TA 2025 Sebesar Rp73,76 Triliun

“Setiap segmen pasar punya kebutuhan sendiri, tapi untuk rumah tapak, masyarakat Indonesia masih mengutamakan ruang yang cukup. Ini menjadi masukan penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan perumahan ke depan,” tuntas Marisa.

 

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/mayoritas-masyarakat-pilih-rumah-lebih-luas/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *