Material Bangunan Pintar, Jaga Rumah Tetap Kering Saat Musim Hujan

Infrastruktur71 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com Musim hujan kerap menjadi tantangan bagi pemilik rumah di wilayah tropis. Dinding yang mengakibatkan lembap, cat mengelupas, hingga jamur yang menjalar sering muncul. Namun, dengan perkembangan teknologi bangunan menghadirkan material pintar yang mampu mendeteksi dan menyseuaikan kelembapan sejak dini. 

Material jenis ini tidak hanya melindungi bangunan dari kerusakan, tapi juga memberi sinyal dini saat kelembapan mulai meningkat. Berikut jenis material yang bisa digunakan agar terhindar dari masalah tersebut. 

1. Cat yang Berubah Warna Saat Lembap

Salah satu inovasi menarik adalah cat interior yang dapat berubah warna ketika meningkatnya kelembapan pada dinding. Cat ini berfungsi sebagai indikator visual, memberi tahu penghuni bahwa dinding mulai basah, bahkan sebelum tanda-tanda kerusakan muncul. Teknologi seperti ini berpotensi digunakan pada hunian di daerah rawan hujan tinggi, seperti Bogor, Bandung, dan sebagian besar wilayah Sumatra.

2. Plesteran “Bernapas” untuk Dinding

Beberapa produsen lokal mulai memproduksi plesteran berbasis kapur dan bahan alami lain yang memiliki pori mikro, memungkinkan sirkulasi uap air secara alami. Dinding tidak akan terasa pengap, dan risiko timbulnya jamur dapat dihindari. Material ini cocok diterapkan di rumah-rumah tropis dengan sirkulasi udara terbatas, terutama di kawasan urban yang padat.

Baca Juga : Rumah Tahan Bocor: Inovasi Material Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

3. Beton Serap Air untuk Area Terbuka

Di luar ruangan, penggunaan beton berpori atau permeable concrete menjadi solusi untuk mengurangi genangan air. Beton jenis ini mampu menyerap air hujan dan mengalirkannya langsung ke dalam tanah, cocok digunakan pada area carport, taman, maupun jalur pejalan kaki. Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Semarang yang rentan banjir lokal, penerapan beton ini bisa membantu mengurangi beban sistem drainase.

READ  Daikin Tambah Showroom Proshop ke-39 di Indonesia

4. Sensor Kelembapan untuk Hunian Modern

Untuk hunian modern, penggunaan sensor kelembapan tersembunyi di dalam dinding atau lantai juga mulai mencuri perhatian. Sensor ini akan memberi notifikasi saat kadar air dalam struktur bangunan meningkat, sehingga perbaikan bisa dilakukan lebih awal. Teknologi ini kini mulai diadopsi pada proyek-proyek rumah pintar skala menengah ke atas di pinggiran kota besar.

5. Pelapis Anti-Jamur Ramah Lingkungan

Banyak material pelapis modern kini dirancang bebas zat kimia keras, tetapi tetap efektif menghambat pertumbuhan jamur. Pelapis berbahan dasar air dan teknologi nano menjadi pilihan tepat untuk ruangan tertutup seperti kamar mandi, dapur, dan ruang cuci yang rentan lembap.

Penggunaan material pintar bukan sekadar tren, melainkan investasi jangka panjang untuk menjaga nilai properti dan kenyamanan hidup penghuninya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/material-bangunan-pintar-jaga-rumah-tetap-kering-saat-musim-hujan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *