Maluku Utara Panas, Tapi Gubernurnya Putih Kinclong

Nasional8 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, melontarkan celetukan khasnya saat menerima kubjungan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, di Lembur Pakuan, Subang, Jabar. Dia bilang, meski Maluku Utara terkenal panas, tapi bisa menghasilkan Gubernur yang putih kinclong.

“Menyengat mana sama mataharinya Malut?” tanya Dedi ke Sherly dalam rekaman video di akun Instagram @dedimulyadi71, Minggu (8/6).

“Lebih panas di Malut,” jawab Sherly.

“Malut itu panas, tapi bisa menghasilkan gubernur yang putih kinclong,” timpal Dedi sambil tertawa lepas.

“Pakai topi selalu,” jawab Sherly, sambil tersenyum.

Sontak, postingan KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi ini ramai. Banyak netizen menjodoh-jodohkan kedua Gubernur ini. Pasalnya, keduanya saat ini sama-sama berstatus duda dan janda. 

Baca juga : Pembangunan Wisata Pulau Kucing Menuai Pro & Kontra

Pertemuan dua gubernur itu berlangsung santai dan penuh canda. Sherly datang mengenakan baju serba putih, mengikuti gaya tuan rumah. Keduanya membahas banyak hal, dari birokrasi hingga tukang sate.

Sherly mengaku ingin belajar tata kelola pemerintahan dari Dedi. Ia penasaran bagaimana Dedi bisa membangun kepercayaan publik setinggi itu hanya dalam waktu seratus hari.

“Saya ke sini juga mau lihat sawah ya, dari TikTok, kanan kiri sawah itu,” kata Sherly, yang mengaku penasaran sejak viralnya video Lembur Pakuan.

Dedi menjelaskan, setiap akhir pekan, Lembur Pakuan bisa dikunjungi 10 ribu orang. Tak heran jika penjual makanan di sekitar rumahnya kebanjiran rezeki. Ia mencontohkan tukang sate di dekat rumah yang bisa meraup penghasilan hingga ratusan juta.

“Sabtu Minggu itu dia dapat Rp 150 sampai Rp 200 juta,” kata Dedi.

Sherly sampai terperangah. “Per? Sehari?” tanyanya tak percaya.

READ  Tolak Diaudit BPK Menteri Ara Pengembang Siap siap Berhadapan Dengan Pemerintah

Baca juga : Surat Edaran Gubernur Bali tentang Pelarangan AMDK Batasi Hak Konsumen

Dedi tersenyum dan menyebut ada penjual sate di Purwakarta, yang dulu ia branding, bisa tembus omzet Rp 1 miliar sehari. Pendapatan itu, menurut Dedi, kembali ke daerah dalam bentuk pajak.

“Ngukurnya pajak, bayar pajaknya Rp 15 miliar,” ujarnya.

Ketika pembahasan bergeser ke tingkat kepuasan publik, Dedi juga membagikan rahasianya.

“Kalau kepercayaan publiknya naik 95 persen itu karena memang sayanya bercerita kan, nih kita punya duit sekian, dipakai ini, dipakai ini,” kata Dedi.

Menurut Dedi, transparansi jadi kunci. “Orang Sunda tuh kalau sudah percaya, percaya.”

Obrolan hangat itu sempat diselingi suara anak Dedi, Hyang Sukma Ayu Mulyadi Putri, yang memanggil ayahnya dari dalam rumah. Dedi langsung menyuruh sang anak keluar menemui Sherly dan rombongan.

Baca juga : Lima Gubernur Terpilih Gabung Ke Partai Gerindra

“Ni Hyang itu ya teriak-teriak? Suruh ke sini, kasihan baru ketemu tadi pagi,” kata Dedi.

Ni Hyang muncul, menyapa para tamu, lalu memeluk sang ayah. Tapi Dedi curiga, karena melihat anaknya menatap Sherly dalam-dalam saat salaman. “Waduh langsung ngeliat,” ucap Dedi.

“Ayah boleh kawin lagi enggak?” tanya KDM ke anaknya. “Enggak boleh,” jawab Ni Hyang, spontan Gubernur Sherly dan rombongan tertawa.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *