Makan Bergizi Gratis Melalui Koperasi Merah Putih

Nasional17 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Beberapa waktu terakhir, muncul laporan dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut kasus ini terjadi akibat pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). BGN telah menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan siap bertanggung jawab atas insiden ini. 

Itu langkah yang baik, namun belum cukup. Aspek perlindungan anak, terlebih keresahan orang tua mesti dijawab. Jajaran pemerintah harus menerjemahkan dengan benar konsep peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ekonomi dari Presiden Prabowo Subianto. 

Hemat saya, solusinya sudah ada dan eksis. Yakni memberdayakan masyarakat kecil, daerah, desa, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sebelum sampai ke sana, koperasi harus dipahami dulu sebagai ideologi bangsa. 

Koperasi Memayungi Masyarakat

Baca juga : Sinergi Pusat-Daerah Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Indonesia terdiri dari ribuan desa yang tersebar di seluruh wilayah, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Namun, banyak desa yang masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Untuk mengatasi tantangan ini, Koperasi Merah Putih yang diluncurkan bersamaan program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi momentum melaksanakan pembangunan yang benar yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) sebagai holding UMKM Desa agar cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum semakin nyata dapat terwujud. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa dengan menyediakan MBG dan meningkatkan pendapatan warga desa melalui pengembangan UMKM. Dengan demikian, warga desa dapat memiliki akses yang lebih baik ke makanan bergizi dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka.

READ  Trump Naikkan Tarif Impor Tembaga 50 Persen, Celios: Amerika Sendiri Yang Tekor

Tahapan Penting

Langkah pertama dalam menjaga program ini adalah perencanaan dan pengorganisasian. Koperasi Merah Putih bekerja sama dengan warga desa dan stakeholder untuk mengidentifikasi potensi desa dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, program dapat tepat sasaran. Setelah itu, pembangunan infrastruktur. Koperasi Merah Putih membangun infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air, serta mengembangkan sistem informasi dan komunikasi. Fasilitas pendukung seperti pasar, gudang, dan tempat pelatihan juga dibangun untuk mendukung pengembangan UMKM.

Baca juga : Pemda Siap Kawal Penyaluran Program Makan Bergizi Gratis

Koperasi Merah Putih juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga desa untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Jaringan pemasaran dan distribusi juga dikembangkan untuk produk UMKM.

Koperasi Merah Putih juga mengembangkan kelembagaan desa yang efektif dan efisien, menguatkan peran koperasi dan lembaga keuangan desa. Sistem pengawasan dan evaluasi juga dikembangkan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Kemudian, meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga desa. Program kesehatan dan kesejahteraan juga dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa.

Tak kalah penting, Koperasi Merah Putih mengembangkan jaringan dan kemitraan dengan stakeholder luar untuk meningkatkan akses pasar dan sumber daya. Kerja sama dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil juga dikembangkan untuk meningkatkan dukungan dan sumber daya.

MBG Dikelola Koperasi

Baca juga : Menkop: Pemerintah Percepat Proses Pencairan Kredit Ke Kopdes Merah Putih

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan hamma dharmma mangrova menjadi identitas serta semangat gotong royong dan persatuan dalam membangun Indonesia dari desa dengan ekonomi kreatif berbasis Pancasila. Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, Koperasi Merah Putih dapat menjadi wadah pelaksanaan program MBG melalui BUMdes sebagai holding UMKM Desa untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa. Segala kekurangan MBG bisa dijawab oleh Koperasi Merah Putih melalui sistem evaluasi dan pengawasan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Semua itu agar Indonesia semakin kuat, sehat, bahagia, dan sejahtera.

READ  TKA Tidak Wajib, Tapi Dinilai Bermanfaat untuk Siswa dan Mutu Pendidikan
*Penulis adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM serta mantan Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan dan mantan Deputi Kepala Bappenas.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *