
RM.id Rakyat Merdeka – Komisi VIII DPR RI menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa ibu hamil Irene Sokoy dan bayinya yang meninggal dunia, di Papua. Kematian tragis ini terjadi setelah ibu hamil tersebut ditolak masuk oleh empat rumah sakit berbeda. Alasan penolakan karena kamar yang dibiayai BPJS Kesehatan tidak tersedia bagi pasien tersebut.
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Matindas J Rumambi, mengecam insiden ini.
“Kejadian ini sangat menyayat dan menunjukkan kegagalan sistem kesehatan dalam pemenuhan hak warga negaranya mendapatkan jaminan dan pelayanan kesehatan terutama mereka yang dibiayai BPJS,” ujar Matindas J Rumambi kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
Matindas menyebut kejadian ini sebagai kegagalan sistem kesehatan dalam menjamin hak warga negara atas pelayanan kesehatan. Dia menegaskan bahwa penolakan pelayanan dasar, terutama dalam kondisi serius, adalah tindakan yang tidak manusiawi.
Kematian ini juga dinilai melanggar prinsip-prinsip perlindungan ibu dan anak sebagaimana diatur dalam UU 4/2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA).
Baca juga : DPR Minta Kemenkes Usut Tuntas Kasus Ibu Hamil Ditolak 4 RS Di Papua
Menurutnya, kematian ibu hamil dalam kondisi seperti ini jelas menyalahi prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan bagi ibu dan anak yang kehidupannya dimulai dari janin dalam kandungan sebagaimana diatur dalam UU 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak Fase 1000 Hari Pertama Kehidupan.
“UU 4 Tahun 2024 KIA dibuat atas dasar negara menjamin kehidupan yang sejahtera lahir batin kepada warga negaranya, khususnya ibu dan anak, dengan pemenuhan hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, aman, bermutu dan terjangkau,” jelasnya.
Oleh karena itu, Matindas meminta pemeriksaan dan audit segera terhadap layanan kesehatan di rumah sakit terkait di Papua. Dia juga mendesak agar hasil audit pemeriksaan tersebut nantinya harus disampaikan secara transparan kepada publik.
“Sanksi tegas juga harus diberikan kepada pengelola rumah sakit yang bertanggung jawab,” tutupnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menegaskan, Pemerintah akan mengirim tim khusus untuk melakukan audit menyeluruh terhadap layanan kesehatan di Papua. Langkah cepat ini merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga : Legislator PDIP Minta Dapur MBG Di Kolaka Dikebut
“Perintah beliau (Presiden Prabowo) adalah untuk segera melakukan perbaikan melalui audit,” kata Tito kepada wartawan seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Mendagri menjelaskan audit akan dilakukan secara paralel oleh dua kementerian. Kemendagri akan fokus pada aspek regulasi, termasuk menelusuri Peraturan Bupati dan Peraturan Gubernur yang mengatur pelayanan rumah sakit daerah, seperti RSUD Yowari di Kabupaten Jayapura dan RSUD Dok II sebagai rumah sakit rujukan provinsi.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan menurunkan tim teknis untuk menilai standar layanan, prosedur penanganan kegawatdaruratan, serta sistem rujukan di rumah sakit yang diduga menolak pasien.
“Pesan Pak Presiden jelas, jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Segera lakukan audit untuk mengetahui pokok masalahnya dan lakukan perbaikan,” kata Tito.
Irene Sokoy meninggal dunia Senin, 17 November 2025 pukul 05.00 WIT, setelah melalui perjalanan panjang dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain tanpa memperoleh layanan yang memadai.
Baca juga : Berduka Atas Wafatnya Ibu Hamil-Bayinya Di Papua
Pada Minggu, 16 November 2025, Irene yang mulai merasakan kontraksi dibawa menggunakan speedboat menuju RSUD Yowari. Kondisinya memburuk, namun penanganan dinilai lambat, termasuk proses penerbitan surat rujukan. Keluarga kemudian berupaya mencari layanan ke RS Dian Harapan Waena dan RSUD Abepura, tetapi kembali tidak ditangani.
Upaya terakhir dilakukan di RS Bhayangkara Kotaraja, namun keluarga diminta membayar uang muka Rp 4 juta karena layanan BPJS dinyatakan penuh. Setelah melalui empat rumah sakit dan tak mendapat pertolongan yang dibutuhkan, Irene dan bayi dalam kandungannya akhirnya meninggal dunia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.












