Kunjungi IMI DIY, Bamsoet Dorong Pembinaan Atlet Balap Sejak Usia Dini

Nasional150 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, pembinaan atlet balap sejak usia dini merupakan aspek penting dalam pengembangan potensi atlet dan prestasi olahraga di Indonesia. Di usia dini, anak-anak memiliki kapasitas belajar yang luar biasa dalam menyerap teknik, strategi, dan tata cara berkompetisi yang diperlukan dalam olahraga balap.

Bamsoet menerangkan, metode pelatihan yang terencana dengan baik dapat membantu mereka memahami aspek teknis dan taktis dari balapan, sekaligus mengembangkan keterampilan fisik yang mendasar, seperti koordinasi, ketangkasan, dan daya tahan.

Pentingnya pembinaan sejak dini, kata Bamsoet, tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebuah studi yang dilakukan European Journal of Sports Science mencatat, pembalap muda yang terlatih dari usia dini menunjukkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang baru memulai persiapan di usia remaja.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembinaan bagi Pemilik Senjata Api

“Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya teknik yang dapat diasah, tetapi mentalitas serta pengendalian diri juga menjadi faktor penentu keberhasilan,” ujar Bamsoet, saat bertemu Ketua IMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat, di Yogyakarta, Sabtu malam (28/6/2025). 

Ketua MPR ke-15 dan Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, negara-negara yang mendominasi dunia balap seperti Spanyol dan Italia memiliki sistem pembinaan atlet balap dari level anak-anak. Mereka tidak hanya menyediakan fasilitas sirkuit mini, tetapi juga pelatihan teknik berkendara, disiplin fisik, hingga simulasi balap yang dirancang menyerupai kondisi balapan profesional.

Di Spanyol, federasi balap bahkan memasukkan pendidikan balap ke dalam program ekstrakurikuler sekolah-sekolah olahraga. Menurut Bamsoet, Indonesia butuh langkah serupa. Pembinaan atlet balap harus dimulai sejak usia dini, tidak cukup dengan menyediakan motor mini atau gokart, tetapi juga menghadirkan ekosistem lengkap.

READ  Ketua Komisi IV Titiek Tekankan Penyerapan Gabah Petani Dilakukan Maksimal

Baca juga : Ini Jadwal Dan Pembagian Grup Piala Presiden 2025

“Mulai dari sekolah balap, pelatih bersertifikat, kompetisi rutin, serta dukungan psikologis dan nutrisi. Di sinilah peran penting pemerintah, IMI, dan sektor swasta untuk membangun jalur pembibitan yang berkelanjutan,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, pembinaan usia dini juga penting untuk membangun karakter. Dunia balap menuntut kedisiplinan, kemampuan mengambil keputusan dalam tekanan tinggi, dan sportivitas tinggi. Nilai-nilai yang bisa ditanamkan sejak dini. Pembalap muda yang terbiasa dilatih dalam sistem profesional akan memiliki etos kerja, mental kompetitif, dan kemampuan adaptasi yang lebih baik ketika menembus pentas internasional.

Kata Bamsoet, Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia balap. Nama seperti Veda Ega Pratama, pembalap asal Gunung Kidul Yogyakarta, yang baru saja menorehkan sejarah dengan back to back juara di Red Bull Rookies Cup 2025 di Mugello, Italia, adalah contoh konkret dari hasil pembinaan yang tepat sejak dini. Veda bukan muncul begitu saja.

Baca juga : BCA Data Conference 2025 Dorong Pemanfaatan AI Dalam Dunia Bisnis

“Dia lahir dari program pembinaan jangka panjang, dukungan orang tua, pembimbing berpengalaman, serta keberanian menembus kompetisi internasional sejak usia belia,” pungkas Bamsoet.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *